benuanta.co.id, KENDARI – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menyatakan pemerintah Indonesia harus menjaga kedaulatan digital sebagai sesuatu hal yang sangat berharga. Karena dengan semakin besarnya dominasi platform global, bangsa Indonesia terancam mendapat rongrongan negara luar.
“Penting membangun kedaulatan nasional karena dengan kemampuan rekayasa untuk operasi intelijen, aset digital mampu dimanfaatkan untuk merongrong negara,” kata Bamsoet saat menjadi keynote speaker dalam sesi dua Konvensi Media Nasional : “Kesetaraan Tanggungjawab Antara Platform Global dan Media Nasional” yang merupakan rangkaian HPN 2022 di Kendari, Senin (7/2).
Bamsoet menjelaskan diperlukan langkah-langkah strategis dan hati-hati untuk domestikasi platform global dan melakukan penataan atas kedudukan dan operasinya di Indonesia.
“Media massa konvensional harus mampu bersaing. Tapi untuk berhadapan langsung dengan platform global seperti google, facebook, youtube, Alibaba dan lain-lain rasanya kita belum memiliki sumber daya yang memadai,” jelas Bamsoet.
Bamsoet mengingatkan kembali konsep publisher rights, yaitu hak pengolah media dan hak cipta jurnalistik yang dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), demi membangun kedaulatan nasional di bidang digital.
“Regulasi publisher rights bukan hanya ditujukan untuk melindungi pers nasional menghadapi dominasi platform global, melainkan juga lebih dari itu, publisher rights
adalah unsur penting untuk membangun kedaulatan nasional di bidang digital,” kata Bambang Soesatyo.
Dia juga menegaskan kebijakan tersebut bukan ditujukan untuk melawan platform global, melainkan untuk melahirkan persaingan sehat, mewujudkan keseimbangan dalam relasi kekuasaan.
“Memutuskan hubungan sama sekali dengan platform digital juga adalah sikap yang tidak realistis,” tutupnya.
Selain Bamsoet dalam seminar tersebut hadir pula Ketua KPI, Agung Suprio, Sekjen PRSSMI M. Rafiq, Viva Group, Neil R. Tobing dan Marketing Director Vidio, Monika Rudjiono serta moderator Shanti Ruwyastuti dari ASTV. (*)
Sumber: HUMAS HPN 2022
Editor: Matthew Gregori Nusa