benuanta.co.id, TARAKAN – Program pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi di tahun 2022 kembali dibuka oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lembaga Latihan Kerja (LLK) Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Tarakan.
Kepala UPTD LLK, Andi Arfan mengatakan terdapat sebanyak 28 paket disiapkan untuk masyarakat yang ingin memiliki keterampilan kerja.
“Ada juga yang sudah selesai dan ini sudah dilaksanakan seleksi baik itu tertulis maupun wawancara dan sudah ada daftar peserta atau nominasi dari lima kejuruan,” kata Kepala LLK Tarakan Andi Arfan, Kamis (3/2/2022).
Namun saat ini, bidang kejuruan telah melakukan seleksi wawancara yang dimulai pada 31 Januari 2022 hingga 4 Februari 2022.
Dilanjutkan Andi, sampai saat ini jumlah pendaftar mencapai 250 orang. Artinya antusias masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini cukup besar.
“Sekarang lebih dari 250 pendaftar, tapi itukan terdiri dari beberapa kejuruan pelatihan. Kalau semisal roti dan kue itu ada 43 pendaftar, kalau jahit ada 30an,” tuturnya.
Adapun untuk bidang kejuruan yang sudah memenuhi kuota langsung dilakukan pelatihan. Diantaranya adalab komputer, menjahit, service sepeda motor serta membuat roti dan kue. Serta akan diikuti dengan bidang kejuruan lainnya seperti desainer grafis muda dan lain-lain.
Untuk tahap pertama ini, pihaknya akan melaksanakan sebanyak 13 pelatihan kejuruan yang diperkirakan selesai sebelum lebaran.
Sementara untuk anggaran kegiatan ini, menurut Andi Arfan, bersumber dari Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda.
“Anggaran dari BLK Samarinda, jumlahnya ya adalah cukup dan sesuai dengan pelaksanaan operasional kegiatan kami sekitar 28 paket,” tuturnya.
Diakuinya, pada tahun ini terdapat empat penambahan paket pelatihan. Namun, anggaran yang digelontorkan cenderung berkurang.
“Ya untuk anggaran modul, baju, hingga konsumsi peserta. Kalau kami tidak berpengaruh, yang penting tujuan kami bagaimana peserta ini bisa berlatih dan setelah mereka berlatih kami ditargetkan tahun ini untuk yang siap kerja, artinya dari alumni kami itu yang siap kerja dan berwirausaha sebesar 65 persen, dengan target yang lulus uji kompetensi 68 persen,” akunya.
Berdasarkan hasil survei yang pekerjaan yang diterima pihaknya, alumni LLK Tarakan tahun lalu yang sudah mendapat pekerjaan sebesar 40 persen yang tersebar di berbagai perusahaan di Kaltara.
“Ada juga yang berwirausaha seperti mereka yang lulus di bidang pembuatan roti dan kue serta menjahit,” ucapnya.
“Tahun lalu jumlah pelatihan diikuti 400 peserta. Dari jumlah itu, yang lulus uji kompetensi sebanyak 376 peserta, selebihnya ada tapi dinilai tidak kompeten,” pungkasnya (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli