benuanta.co.id, NUNUKAN – Selama masa pandemi Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan lebih banyak menerima keluhan masyarakat terkait penyakit dalam, penyakit anak, dan kandungan.
Direktur RSUD Nunukan, dr. Dulman mengatakan, seperti biasa keluhan masyarakat mulai dari tingkatan atas itu mulai seperti penyakit dalam, penyakit anak, kandungan dan bedah. “Jadi, itu sesuai tingkatannya,” kata dr. Dulman, Rabu 2 Februari 2022.
Ruang rawat untuk anak sempat penuh di RSUD Nunukan karena lonjakan banyaknya pasien yang dirawat. Dijelaskan dokter spesialis anak dr. Soleh, Sp.A sejak awal bulan Desember tahun 2021, hingga akhir Januari 2022, mengalami peningkatan perawatan di RSUD Nunukan khusus ruang anak.
“Hampir semuanya yang masuk itu batuk, demam, flu, kita awalnya curiga ini adalah parian baru covid-19, namun setelah kita melakukan pelacakan antigen, dan kita juga melakukan pemeriksaan klinis tidak terdeteksi covid-19,” jelasnya.
Terjadinya flu, batuk dan demam terjadinya karena perubahan pancaroba. Saat dilakukan pemeriksaan dengan foto rontgen hanya mengarah kepada pneumonia infeksi pada paru, sedangkan gejala pada covid-19 juga tidak kelihatan.
Sedangkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Nunukan adalah endemi bukan pandemi, jika diamati hujan 3 atau 4 hari, RSUD Nunukan akan penuh dengan DBD, namun akhir-akhir ini dilihat porsinya lebih sedikit, lebih banyak demam, batuk dan flu.
“Orang tua harus pantau kondisi anaknya jika demam jangan dibiarkan dua hari baru dibawa ke rumah sakit, jika bisa segera karena efeknya kejang sehingga bisa menghambat tumbuh kembang anak,” terangnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli