KTT Upayakan Pedagang Bisa Terapkan Minyak Goreng 1 Harga

benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Dinas Perdagangan, Industri dan Koperasi (Disperidagkop) Kabupaten Tana Tidung (KTT) berharap pedagang tradisional di KTT dapat menerapkan aturan minyak goreng 1 harga pada bulan Februari 2022 mendatang.

Hal tersebut diharapkan dapat terealisasi menyusul dengan adanya surat edaran baru dari pemerintahan pusat terkait dengan pembaharuan harga yang baru untuk minyak goreng.

“Dalam surat edaran yang sebelumnya itu diatur harga minyak goreng sebesar Rp 14 ribu. Namun dalam surat edaran yang baru itu ada perubahan lagi termasuk perubahan harga untuk jenis minyak gorengnya,” kata kepala Disperidagkop KTT, Hardani Yusri.

Baca Juga :  Sejak Awal September Harga Telur Ayam di Nunukan Naik

Dalam pantauan lapangan Disperidagkop, para pedagang tradisional di KTT saat ini sangat sulit menyesuaikan harga minyak goreng dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Pasalnya, aturan satu harga yang ditetapkan oleh pempus, tidak dapat menjangkau ke seluruh pedagang di Indonesia.

“Kalau produsen dan agen seperti retail itu sangat memungkinkan untuk menerapkannya. Karena pasar penjualan dan pemesanan barang mereka jelas,” jelasnya lagi.

“Namun tidak untuk pedagang ke bawah yang harus memesan ke berbagai pihak dalam memenuhi stok barang mereka,” terangnya.

Baca Juga :  Arisan sebagai Ajang Silaturahmi Diperbolehkan, Tetap Patuhi Aturan Syariat

Meski situasi ini tidak hanya dialami oleh KTT saja, namun Yusri membeberkan saat ini pihaknya sedang berupaya menemukan solusi agar aturan 1 harga minyak goreng dapat diterapkan di KTT tanpa merugikan para pedagang.

“Apakah harus menyiapkan agen atau memesan barang ke retail tertentu, itu masih kita pikirkan. Karena kita tidak ingin membuat kebijakan pasar yang dapat merugikan pedagang maupun masyarakat,” ujarnya.

Yusri menambahkan, situasi yang dialami oleh KTT saat ini merupakan imbas dari tidak adanya agen penyuplai barang terdekat yang mampu menjangkau para pedagang tradisional di KTT.

Baca Juga :  Data BPS Kaltara Penumpang Angkutan Laut Alami Peningkatan Signifikan

“Wilayah yang tidak memiliki agen produsen dan retail seperti alfamart, pasti mengalami hal serupa. Karena setiap harga yang ditetapkan pasti akan berubah ketika jatuh ke para pedagang tradisional, lantaran adanya ongkos tambahan dalam pengiriman barang,” tutupnya. (*)

Reporter: Osarade

Editor: Matthew Gregori Nusa

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *