benuanta.co.id, TARAKAN – Masyarakat Pantai Amal dihebohkan dengan oknum calo yang menjanjikan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Berdasarkan informasi yang diterima, bahkan ada warga yang rela membayar Rp 1,5 juta demi mendapatkan KTP.
Ketua Kelompok Tani Budidaya Rumput Laut, Makmur mengatakan terdapat beberapa warga yang belum memiliki KTP dan diantaranya juga telah membayar kepada oknum calo namun hingga saat ini belum dapat kepastian.
“Mayoritas masyarakat di Amal itu tidak mau ribet, karena kerjaan tadi kan. Jadi minta bantuan jasa itu,” katanya, Kamis (27/1/2022).
Adapula orang tua yang hendak menyekolahkan anaknya tidak bisa dikarenakan belum memiliki KTP.
“Anaknya mau sekolah tapi tidak ada KTP orang tuanya, ya gitu maunya tidak bayar tapi sibuk kerja, ada juga yang 10 tahun di sini nangis tidak ada KTPnya. Sudah membayar juga ke calo itu,” jelas Makmur.
Ia berharap bahwa, pemerintah dalam hal ini tutur berperan dalam membantu memberikan edukasi ke masyarakat terkait pengurusan KTP.
“Ya harusnya masyarakat bisa cerdas dan tidak usah pakai calo. Harusnya bisa ke Dukcapil datang langsung aja sesuai aturannya begitu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Tarakan, Syaifullah menegaskan bahwa pelayanan pengurusan KTP dipastikan tidak dipungut biaya.
“Sebetulnya di kelurahan lain pun ada kejadian begini, permasalahannya juga terbentur di administrasi. Apalagi kita tahu kan seluruh pelayanan di Dukcapil gratis, tidak ada yang berbayar. Kejadian ini pun dialami mereka tanpa sepengetahuan RT dan Lurah,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam hal ini jika masyarakat sibuk terdapat pula cara melalui online dalam kepengurusan KTP.
“Kalau tidak ada waktu ada fasilitas online, cukup hubungi lewat WhatsApp, isu form cukup ya mungkin ini adanya ketidaktahuan masyarakat juga ya,” ungkap pria dari fraksi PKB tersebut.
Menurutnya, kepengurusan identitas berupa KTP saat ini tak harus melalui RT. Namun sudah bisa mendatangi kantor Dukcapil dengan membawa identitas seadanya.
“Misal dia punya fotocopy ijazah, atau akte lahir itu sudah cukup. Tidak ada yang tidak punya budaya sama sekali. Itu kemudahan ya langsung ke Capil tidak perlu lagi ke RT atau Kelurahan,” tukasnya.
Menyikapi hal ini, pihaknya akan sesegera mungkin turun untuk mengagendakan ke lapangan guna melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait kepengurusan identitas di Dukcapil. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli