RSD Soemarno Sosroatmodjo Pastikan Penyebab Herman Meninggal Dunia Bukan Karena Vaksin

benuanta.co.id, BULUNGAN – Menanggapi informasi dugaan Herman Efendy meninggal dunia karena efek vaksin Covid-19, Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, dr. Surya Tan angkat bicara. Menurutnya, penyebab pasien meninggal dunia bukan karena efek vaksin, namun karena hal lain seperti yang dikeluhkan berupa stroke ringan.

“Ini bukan karena efek vaksin ini sangat jauh dari vaksin bulan November 2021 lalu, tapi karena penyakit lain,” ucap dr Surya Tan kepada benuanta.co.id, Jumat 21 Januari 2022.

Dia menjelaskan, jika pasien sebelum vaksin telah melakukan kontrol rutin ke rumah sakit. Setelah Herman Efendy menunjukkan kondisi kesehatan yang membaik, maka dilakukan vaksin. Surya Tan mengakui jika setiap pasien yang menuju kondisi stabil akan direkomendasikan melaksanakan vaksinasi.

Baca Juga :  Lawan Hoaks, Gubernur: Teliti Menyerap Informasi

“Keluarganya pun bertanya apakah bisa vaksin saya katakan boleh. Begitu juga pasien lain jika terlihat kondisinya membaik akan kita rekomendasikan vaksinasi,” ujarnya.

Kata dia, setiap orang yang di vaksin akan menunjukkan gejala, itu merupakan hal yang biasa. Pasalnya efek vaksin sendiri ada 2 yakni efek lokal yang terasa saat di suntik seperti bengkak dan nyeri dan efek sistemik berupa sakit kepala, mual muntah, sakit otot dan sendi.

Baca Juga :  PWI Kaltara: Media Komitmen Tangkal Berita Hoaks

“Sebenarnya yang dirasakan oleh pasien ini hal yang biasa, karena efeknya itu ada 2 lokal dengan sistemik,” bebernya.

Direktur rumah sakit mengakui jika pasien memang kerap masuk rumah sakit, hingga akhirnya beberapa kali dilakukan operasi ringan seperti pembetulan pada tulang rahangnya. Pihaknya juga sempat mengajukan untuk rujuk ke rumah sakit di Tarakan, namun karena kondisi Herman Efendy terus menurun akhirnya meninggal dunia di Tanjung Selor.

Baca Juga :  SO2 Letusan Gunung Ruang Tak Berdampak pada Cuaca di Kaltara

“Selain stroke ringan, penyakit lain pasien kita ini rahangnya sering lepas tidak pada persendiannya. Makanya tidak bisa menganga atau mengatup mulut dengan baik,” paparnya.

Terkait pendarahan di kepala pasien ini, Surya Tan menduga karena usia muda maka stroke itu menyebabkan pendarahan. Karena terjadi kelainan pembuluh darah bawahan lahir.

“Jadi, pembuluh darahnya, cabangnya tidak normal itu gampang pecah,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *