Harga Minyak Goreng Turun, Ini Kata Para Distributor

benuanta.co.id, BULUNGAN – Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia terkait penyamaan harga minyak goreng menjadi Rp 14 ribu perliter, ternyata cukup dikeluhkan beberapa distributor. Pasalnya, barang yang sudah diambil dari produsen telah dibayar dengan harga tinggi dan telah laku di pasaran.

Vivi, salah satunya perwakilan distributor minyak goreng merek Bimoli PT Berkat Mitra Bersama belum menerima harga terbaru, sehingga dirinya merasa kaget dengan penyamaan harga menjadi Rp 14 ribu. Dirinya mengetahui bukan dari pabrik atau produsen minyak, melainkan dari pemberitaan.

“Kami merasa kaget, langkahnya kami langsung bertanya ke pabrik namun belum ada balasan. Apalagi saya sudah bayar cash dan bayar pajak juga terhadap minyak goreng yang saya ambil,” ungkap Vivi kepada benuanta.co.id pada Kamis, 20 Januari 2022.

Baca Juga :  Puncak Arus Mudik Nataru, 2.021 Penumpang Bertolak dari Pelabuhan Tunon Taka

Pihaknya pun belum bisa mengikuti harga dari Kemendag ini, karena barang yang berasal dari pabrik telah dibayar sementara modalnya pun di atas harga Rp 14 ribu. Dengan kondisi ini Vivi mengaku masih merugi, diambil di harga terendah pun masih belum kembali modal.

“Kami merasa rugi kalau jual harga Rp 14 ribu, karena kami juga mau untung. Saya hanya mengambil minyak merek Bimoli,” bebernya.

Vivi menjelaskan, untuk ukuran 1 liter dalam 1 dus ada 12 bag itu dengan harga Rp 240 ribu saat di bagi pun harganya masih di angka Rp 20 ribu. Saat dijual dengan harga Rp 14 ribu maka merugi sekitar Rp 6 ribu

Baca Juga :  Jelang Nataru, Sembako di Nunukan Dipastikan Aman dan Harga Masih Stabil

“Harga kita itu ke agen sebesar Rp 232,5 ribu maka harga jualnya sekitar Rp 19,375 ribu perliter. Kalau turun jadi Rp 14 ribu maka rugi sekitar Rp 5.375 mereka juga pasti kaget,” sebutnya.

Sama halnya juga yang diutarakan distributor minyak goreng Kunci Mas yang dibawahi oleh PT. Intan Borneo Permai juga belum bisa menurunkan harga. Karena harga yang diberikan dari produsen cukup tinggi. Terlebih lagi saat mengambil minyak goreng tentu melihat dari pajak dan ongkos barangnya.

Baca Juga :  2019-2023, Jumlah Pelanggan PDAM di Kaltara Meningkat 26.696

“Saya akan melaporkan ke owner saya. Karena untuk pembelian ke produsen, karena sampai di sini harga begitu yang kami terima. Sebagai perwakilan hanya mengikuti intruksi dari atas,” ucap Edi Lawasi selaku penanggung jawab PT Bintang Borneo Permai.

Edi menuturkan, minyak goreng Kunci Mas untuk satu dusnya seharga Rp 233 ribu dengan isi 12 bag ukuran 900 mililiter. Sedangkan yang ukuran 2 liter harganya Rp 239 ribu per dus.

“Ukuran 5 liter harganya Rp 428 ribu. Stok tiap bulan tidak menentu tergantung pasokan dari sana. Rata rata sekitar 500 karton,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Matthew Gregori Nusa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *