180 Relawan PMI Mapping dan Survei Keengganan Vaksin Polio

benuanta.co.id, TARAKAN – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia nyatanya juga mengakibatkan adanya penurunan cakupan imunisasi pada anak, termasuk untuk Polio.

Palang Merah Indonesia (PMI) melalui dukungan Federasi Perhimpunan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) dan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), melakukan pemetaan dan pengumpulan data untuk memahami keenganan masyarakat terkait vaksin Polio sebagai bagian dari program eradikasi Polio.

Kegiatan ini dilakukan oleh lebih dari 180 relawan PMI sejak Desember 2021 hingga Januari 2022. Setidaknya 40 desa yang tersebar di 5 provinsi di Indonesia yang dilakukan survei. Yaitu Aceh, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat. Pemetaan ini juga langsung menyasar ke rumah masyakarat, dengan anak di bawah 15 tahun.

Baca Juga :  Distribusi Minol di Tarakan Masih Banyak Ditemukan Pelanggaran

Upaya ini dilakukan untuk memastikan cakupan imunisasi dasar bagi masyarakat yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau. Kendati bukan hal yang mudah, namun hal tersebut tak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan pemberian vaksinasi dasar.

Relawan PMI di Desa Nunleu, Kota Kupang, Tri mengungkapkan informasi yang didapatkan dari pemetaan dan survei keengganan vaksin polio ini akan digunakan untuk menyesuaikan program dan kegiatan. Tujuannya agar selaras konteks budaya lokal sehingga membantu meningkatkan efektifitas implementasi di tingkat lokal.

Baca Juga :  Pemprov Kaltara Optimis Capai Realisasi Investasi Rp 35 Triliun

“Melalui kegiatan pemetaan ini, kami menemukan bahwa tidak semua penduduk desa menerima dampak dari Posyandu setempat,” ujar Tri, Kamis (20/1/2022).

SURVEI : Relawan PMI yang melakukan survei cakupan imunisasi dasar bagi masyarakat yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau.

Sementara itu, Sekretaris PMI Teluk Bintuni, Rahman Manilet mengatakan program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mendukung capaian imunisasi polio dan imunisasi dasar hingga 95 persen di setiap wilayah Puskesmas dalam rangka mendukung eradikasi polio.

Baca Juga :  PLBN Labang Mulai Beroperasi, Perlintasan Negara Jalur Sungai

“Data yang terkumpul akan membantu Dinas Kesehatan Bintuni serta Puskesmas dalam cakupan pelaksanaan imunisasi polio,” pungkasnya. (adv)

Editor : Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *