Galeri Produk Khas KTT Bakal Dilaunching Bulan Ini

Pemkab Bakal Sulap Gedung KNPI untuk Galeri Produk Lokal

 

benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung, berencana akan mempercepat launching galeri produk lokal.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1590 votes

Selain untuk memberikan wadah bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), galeri produk lokal juga diharapkan mampu meningkatkan promosi dari produk-produk kesenian dan makanan khas Kabupaten Tana Tidung (KTT).

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

Bupati KTT, Ibrahim Ali mengatakan adanya galeri produk lokal khas KTT ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM dan memperluas jaringan pasar produk lokal.

“Kita punya batik khas, kerajinan tangan khas dan makanan khas. Tapi selama ini kita tidak punya tempat untuk memasarkannya dan semoga dalam waktu dekat ini galeri produk lokal kita bisa segera launching,” kata Ibrahim Ali, Rabu 19 Januari 2022.

Terpisah, Kepala bidang Perdagangan, Dinas Perdangangan Industri dam Koperasi (Diperindagkop) KTT, Rico Aldiansyah menjelaskan saat ini pihaknya telah melakukan persiapan melakukan launching galeri produk lokal. Seperti merenovasi bangunan KNPI yang hendak digunakan sebagai tempat galeri Produk lokal.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

“Sebelumnya bangunan ini digunakan sebagai halte Damri, jadi kita mesti rombak dulu dalamnya untuk menyesuaikan dengan tema galeri,” jelas Rico.

Waktu lanchingnya sendiri, Rico membeberkan akan dilakukan pada bulan ini. Namun, sebelum melakukan launching pihaknya terlebih dahulu mendata pelaku UMKM produk khas yang ada di KTT.

Di mana nantinya, produk hasil dari para pelaku UMKM itu akan dititipkan untuk dipamerkan dan dipasarkan melalui galeri produk lokal khas KTT.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

“Insyallah target itu minggu depan sudah bisa launching, ada sekitat 8 atau 9 pelaku UMKM yang sudah menyiapkan produknya untuk dijual di galeri,” ujarnya.

“Jadi mekanismenya itu nanti para UMKM hanya cukup menitipkan barang saja, dan Disperindagkop yang akan memasarkan dan mengelolahnya. Jadi Disperindagkop hanya sebagai perantara saja,” tutupnya. (*)

Reporter : Osarade

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *