Anggaran Minim, Perbaikan Traffic Light di Bulungan Belum Maksimal

benuanta.co.id, BULUNGAN – Beberapa lampu lalu lintas atau traffic light di Tanjung Selor tidak berfungsi dengan baik. Sehingga butuh perbaikan karena kebanyakan lampu lalu lintas ini sudah padam. Dampak dengan padamnya traffic light ini membahayakan pengguna kendaraan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bulungan, Hairul mengakui dengan anggaran yang minim yang dimiliki Dishub Bulungan maka belum mampu melakukan perbaikan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1586 votes

“Untuk tahun ini kita hanya mendapat kucuran dana dari APBD kurang lebih sebesar Rp 500 juta. Tidak cukup untuk melakukan perbaikan,” ucap Hairul kepada benuanta.co.id.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

Hairul menjelaskan, dengan anggaran tersebut banyak kegiatan yang tidak dapat tertangani. Salah satunya yang dirasakan adanya kerusakan ponton dermaga. Dengan anggaran Rp 500 juta tentunya tidak cukup, satu ponton butuh Rp 400 juta untuk perbaikan.

“Belum lagi untuk menangani masalah yang sifatnya teknis seperti traffic light, warning dan sebagainya. Sementara kita lihat banyak traffic light yang rusak,” jelasnya.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

Hairul menuturkan, kalkulasi perbaikan 1 set lampu lalu lintas ini sendiri menghabiskan biaya Rp 300 juta. Sementara tidak hanya 1 titik saja yang mengalami kerusakan. Untuk diketahui, traffic light yang padam itu di antaranya di simpang tiga Jalan Sengkawit dengan Sabanar Lama dan Katamso.

Kemudian simpang empat Jalan Durian dengan Jalan Rambutan, terlebih pada Senin 17 Januari 2022 kemarin sempat terjadi insiden. Sebuah mobil menabrak pengendara motor, kemudian traffic light yang padam ada di Jalan Jelarai Selor depan Kantor Bupati Bulungan.

“Itu butuh Rp 300 juta satu titik, sementara anggaran kita tidak punya. Kalau tahun ini bisa satu titik diperbaiki maka sisanya kita akan serahkan kepada BPTD Kaltimtara atau Dishub Kaltara,” ujarnya.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

Hairul menambahkan, persoalan lainnya yang muncul seiring berjalannya waktu yakni traffic light yang dimiliki Bulungan sudah tertinggal jauh. Model dan kelistrikannya banyak yang berubah.

“Jika dulu pakai solar sel, sekarang produk yang mengeluarkan itu berganti tidak sama lagi yang ada sekarang kita punya,” pungkasnya. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Matthew Gregori Nusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *