benuanta.co.id, NUNUKAN – Seorang Tenaga kerja Indonesia (TKI), Agus Seni (47) warga Kabupaten Bone berencana kembali ke Malaysia, setelah melaksanakan cutinya di kampung halaman. Namun bukannya kembali ke Malaysia, Agus malah ikut diamankan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) akibat menuju Malaysia secara non prosedural.
Agus Seni saat itu diamankan di Pulau Sebatik saat hendak melakukan perjalanan menuju pelabuhan Sei Nyamuk oleh tim gabungan dari Satgas Pamtas, Imigrasi, BP2MI, dan Kodim 0911/Nunukan.
Dari pengakuannya, Agus Seni ingin kembali bekerja di Malaysia karena saat pulang mengambil masa cuti ke Indonesia hanya untuk menghadiri pernikahan anaknya di Sulawesi.
“Saya ambil surat cuti kerja untuk pulang menghadiri pernikahan anak. Saat ini saya mau kembali ke Malaysia, dokumen saya lengkap,” kata Agus Seni kepada benuanta.co.id, Ahad (16/1/2022).
Selama 20 tahun bekerja di Malaysia sebagai penombak sawit, dengan upah yang diterima sebesar 1.500 Ringgit Malaysia (RM). “Uang itu untuk anak dan acara pernikahan anak saya,” jelasnya.
Walaupun Malaysia masih Lockdown dan belum membuka pintu masuk, namun warga Indonesia tetap saja ingin masuk ke Malaysia dengan berbagai alasan yakni mengantongi surat cuti dari tempat dia bekerja.
Sedangkan dokumen yang dimiliki lengkap baik itu paspor, sudah divaksin dosis satu dan dua di Malaysia.
Diceritakan Agus Seni, di Malaysia hanya berjalan sendiri tanpa ada pengurus karena dokumen yang dimiliki lengkap.
Dari Nunukan menuju Sebatik Rp 25 ribu dan menuju ke Pelabuhan Penyeberangan Tawau gunakan mobil Rp 50 ribu, naik speed ke Malaysia sekira Rp 300 ribu. “Kalau pake pengurus lebih satu juta,” terangnya.
Sebelumnya juga Agus Seni selalu melewati jalur resmi, namun ini adalah pertama kalinya melakukan perjalanan melewati jalur ilegal. naas yang terjadi malah ikut diamankan dengan beberapa teman lainnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Matthew Gregori Nusa
