benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan melakukan pencatatan terhadap unsur cuaca sepanjang 2021.
Kepala BMKG Kota Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi melalui Forecaster BMKG Tarakan, Novira Ismi Handayani, menjelaskan bahwa curah hujan tinggi terjadi pada bulan Januari yakni 101 milimeter.
“Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari lalu dan waktu itu sempat terjadi banjir besar juga,” jelasnya saat acara rilis akhir tahun BMKG Tarakan, Jumat (31/12/2021).
Untuk kelembapan udara selama 2021 memiliki rata-rata 86.72 persen. Kelembaban udara maksimum sebesar 97.75 persen dan kelembaban udara minimun 63.58 persen.
Perempuan yang akrab disapa Vivi itu kembali menerangkan bahwa suhu udara harian di Kota Tarakan yakni sebesar 27.51 derajat celcius.
“Untuk udara maksimum sebesar 31.5 derajat celcius dan minimum 24.51 derajat celcius. Hal ini diamati pada ketinggian 1.20 hingga 1.25 meter dari permukaan tanah menggunakan termometer,” terang Vivi.
Adapun arah angin terbesar berasal dari wilayah Barat laut – Utara dengan kecepatan knot maksimum 8 dan minimum 5.
Tak hanya cuaca, terdapat pula pencatatan bencana besar karena cuaca tahun 2021. Diantaranya, tanah longsor, banjir karena hujan dan banjir rob.
“Tanah longsor tanggal 6 Agustus lalu yang membuat satu orang meninggal dunia, banjir besar tanggal 23 September dan banjir rob di wilayah pesisir tepat tanggal 6 Desember lalu,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli