benuanta.co.id, NUNUKAN – Persoalan ekonomi tidak bisa dipungkiri sering menjadi alasan anak-anak usia dini putus sekolah, dan harus bekerja. Seperti di Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, banyak anak menjadi buruh ikat rumput laut karena tak sekolah.
Anak adalah cikal bakal penerus negeri ini. Apabila pendidikan tidak diprioritaskan, maka akan mengakibatkan krisisnya sumber daya manusia di masa depan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting di dalam meningkatkan sumber daya manusia yang handal.
“Saya sangat kurang pendidikan, kurang pengalaman, jika sudah begitu mau dapat di mana (pekerjaan layak),” kata Kamaruddin, Kamis (30/12/2021).
Lanjut dia, melihat dinamika persoalan banyaknya anak putus sekolah Kamaruddin sebagai ketua Asosiasi Rumput Laut di Nunukan, mengharapkan anak-anak jangan sampai putus sekolah, bisa saja bekerja sebagai buruh ikat rumput laut, asalkan sehabis pulang sekolah.
“Mereka ini bisa bekerja pulang sekolah, tanpa harus putus sekolah,” jelasnya.
Anak putus sekolah menjadi butuh ikat rumput Laut ini mulai dari sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tidak lanjut lagi Sekolah. Bahkan, ada alumni perguruan tinggi.
“Yang lulus kuliah ini bekerja di perkantoran, atau warung, cafe namun gaji tidak sesuai atau belum mendapatkan pekerjaan, sehingga memilih menjadi buruh ikat rumput laut dengan upaya yang sangat besar,” terangnya.
Kamaruddin juga melihat yang lebih dominan menjadi buruh ikat rumput laut lebih banyak SD dan SMP yang. Dia juga selalu mengingat kepada anak-anak tersebut agar tetap melanjutkan pendidikan.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli