benuanta.co.id, BULUNGAN – Pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) akan dilaksanakan oleh 10 perusahaan yang nantinya akan dikelola oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI). Dalam agenda groundbreaking dilakukan perjanjian kerjasama dengan para investor yang disaksikan Presiden Jokowi.
Ketua Konsorsium Indonesia Garibaldi Thohir menuturkan jika Kalimantan Utara memiliki potensi alam yang melimpah dan miliki potensi energi baru dan terbarukan.
“Kesadaran dunia internasional terhadap ekonomi hijau saat ini semakin tinggi. Sehingga berpengaruh terhadap ekonomi di Indonesia masa mendatang,” ucap Garibaldi Thohir kepada benuanta.co.id, Selasa 21 Desember 2021.
Kata dia, permintaan atas produk hijau semakin meningkat baik pasar nasional maupun global. Serta perkembangan pusat pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada kompetensi daerah mendorong pihaknya untuk melakukan pengembangan produk hijau.
“Dengan hal itu mendorong kami selaku konsorsium swasta nasional dan luar negeri untuk mengembangkan kawasan industri hijau terbesar di dunia,” ujarnya.
Dengan keseriusan 10 investor yang datang, maka terbentuklah PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) berlokasi di Desa Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur akan melakukan pembangunan kawasan industri hijau.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan produk energi hijau yang mampu bersaing di pasar global. Dengan mengutamakan industri berkelanjutan dan ramah lingkungan,” paparnya.
Dia menjelaskan untuk industri berkelanjutan dan ramah lingkungan itu berupa Green Aluminium Smelter dan New Energy Battery yang didukung oleh penyediaan listrik yang bersumber dari energi terbarukan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Pengembangan kawasan industri hijau banyak menarik investor tak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri,” tuturnya.
Untuk diketahui Garibaldi Thohir atau lebih dikenal Boy Thohir merupakan kakak kandung dari Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli
