benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebanyak 10 ribu bibit pisang barangan ditanam secara perdana di kebun kelompok tani Pasir Berbisik, Kelurahan Mensap, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Rabu 22 Desember 2021.
Penanaman pisang ini upaya peningkatan inovasi teknologi dalam pengembangan komonitas pisang di provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Meningkatkan perekonomian masyarakat dalam bidang pertanian memang menjadi tujuan utama karena Kaltara akan menjadi penyanggah pangan jika perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur (Kaltim), Dr. Fausiah T. Ladja mengatakan, sebanyak 10 ribu bibit pisang barangan yang harus dikembangkan di dalam kawasan berdasarkan koordinasi dengan dinas pertanian provinsi dan ditentukan satu lokasi yakni di Kabupaten Nunukan, tepatnya di Kecamatan Nunukan Selatan.
“Kami melibatkan 3 kelompok tani yang dilakukan penanaman secara perdana hari ini diantaranya adalah Kelompok tani Pasir Berbisik, Pesona Mansapa dan Setia Kawan,” kata Dr. Fausiah.
Dr. Fausiah menjelaskan bibit pisang barangan adalah hasil kultur jaringan, yang mana biasanya menanam pisang dari bonggol, kalau pisang barangan ini dari satu bonggol menjadi banyak menggunakan kultur jaringan di laboratorium, dari satu bonggol bisa ratusan bibit pisang yang dihasilkan.
“Pisang barangan ini harganya juga sangat fantastis satu sisir saja kisaran Rp35 ribu,” jelasnya.
Dengan berkembangnya Pisang di wilayah perbatasan khususnya di Kabupaten Nunukan tentu akan membawa dampak positif yakni pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan produksi dan peningkatan produksi. ” Saya berharap pisang ini bisa berkembang di Kaltara,” harapannya.
Ditambahkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda kabupaten Nunukan, Robby Nahak Serang, mengapresiasi kepada para petani di Kabupaten Nunukan khususnya di kelurahan Mansapa.
“Kami atas nama pemerintah daerah sangat mensupport dan mendukung penuh agar petani pisang ini bisa lebih berkembang,” ungkapnya.
Dikatakan Robby Nahak Serang, potensi pisang sangat menggiurkan jika diolah dan dijual dalam bentuk bahan makanan.
“Kita harapkan semangat para petani jangan sampai hilang, karena di Nunukan sektor pertanian sangat menjanjikan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli