benuanta.co.id, TARAKAN – Jalan rusak dan berlubang masih mendominasi di beberapa titik yang ada wilayah Kota Tarakan. Salah satunya Jalan Aki Balak, lebih tepatnya arah menuju Juata Kerikil.
Berdasarkan informasi, jalan tersebut telah rusak sejak 4 tahun terakhir ini. Akses jalan ini juga cukup berbahaya karena adanya tanjakan hingga tikungan yang curam. Selain itu, belum adanya Lampu Penerang Jalan (PJU) yang terpasang membuat jalan ini rawan kecelakaan lalu lintas.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan, Abdul Rahim mengatakan, penanganan jalan di Aki Balak tersebut membutuhkan penanganan yang bertahap.
“Pertama memang karena anggarannya (pengerjaanya) besar, dan ruas jalannya agak panjang dibandingkan ruas lainnya. Mulai dari jembatan Mulawarman yang depan bandara sampai ke simpang Intraca itu,” kata Abdul Rahim saat ditemui benuanta.co.id, Senin (20/12/2021).
Selain perbaikan jalan, Abdul menyebut Pemerintah Kota Tarakan juga merencanakan melakukan pelebaran jalan pada area tersebut.
“Sebenarnya kepingin kita sih dibuka selebar-lebarnya, ya cuma kekuatan anggaran kita terbatas,” sebutnya.
“Karena kemarin sudah ada informasi dari warga yang menghibahkan tanahnya untuk pelebaran jalan. Tapi belum sepanjang jalanan itu, tinggal mungkin nanti kita tindak lanjuti pelebaran jalannya,” tambahnya.
Rahim menjelaskan, tahun 2022 akan ada proyek multiyears yang akan menangani peningkatan jalan di sekitaran area yang dianggap rusak.
“Ada ancang-ancang anggaran untuk tahun depan melalui proyek multiyears, kalau perencanaan dari pemerintah saya rasa sudah maksimal lah. Cuma kita terkendala anggaran saja. Ini juga ada wacana sudah diusulkan sebagai jalan nasional, mungkin kalau misalnya bisa nasional penanganan bisa maksimal, anggaran nasional kan lebih besar,” jelasnya.
Saat ini pihaknya tak dapat memastikan apakah peningkatan jalan Aki Balak akan menjadi fokus utama perbaikan. Namun, Abdul mengakui jalan tersebut memang membutuhkan perhatian. Perihal anggaran penanganan jalan ini, dia membeberkan bisa mencapai belasan miliar.
“Kita hitung-hitung itu kira-kira belasan miliar, Rp 12 miliar lah. Cuma yang kita anggarkan mungkin sepertiga atau seperempatnya, itu khusus Aki Balak saja,” pungkasnya. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Yogi Wibawa