benuanta.co.id, BULUNGAN – Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, dampak paling terasa tidak efektifnya proses belajar mengajar di sekolah. Patut disyukuri kasus corona terus melandai. Sehingga PTM di Kaltara dapat berjalan kembali.
“Alhamdulillah PTM sudah berjalan selama 3 bulan dan sementara ini masih menggunakan pola 50 persen,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara Teguh Henry Sutanto kepada benuanta.co.id, Jumat, 3 Desember 2021.
Selama itupun, Disdikbud Kaltara belum mendapatkan laporan atau indikasi adanya anak yang terpapar Covid-19. Lantaran satuan pendidikan dengan ketat menerapkan protokol kesehatan kepada setiap pelajar.
“Selama inipun tidak ditemukan adanya klaster sekolah. Kalau nanti sudah level 2 atau 1, nanti kita bisa terapkan sekolah 100 persen,” ujarnya.
Namun jelang hari natal dan tahun baru (Nataru) akan diberlakukan kembali PPKM Level 3 untuk seluruh Indonesia. Sehingga proses PTM akan kembali terbatas, Teguh Henry Sutanto memaparkan hal itu tak jadi masalah karena rentan tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 akan ada libur sekolah.
“Kebetulan nanti penerapan PPKM Level 3 kita akan libur sekolah jadi tidak masalah, libur sekolah akan dimulai tanggal 25 sampai 30 Desember untuk semester genap,” jelasnya.
Dia mengatakan saat libur Nataru nanti para siswa dan guru tidak diperkenankan untuk liburan keluar daerah. Ada baiknya untuk memanfaatkan momen libur Nataru di rumah bersama keluarga.
Kata dia, pembagian raport pada anak didik diberikan sesuai dengan kalender pendidikan dan tidak ada pengunduran waktu.
“Untuk cuti bagi guru berkaitan dengan libur Nataru, kita sudah ambil kebijakan agar berada ditempat. Tidak boleh cuti tahunan kecuali alasan penting yang tidak bisa ditinggalkan, misalnya melahirkan dan merawat orang sakit,” paparnya.
Dalam gelar PTM salah satu alasannya karena para pelajar telah mendapatkan vaksin. Teguh Henry Sutanto mengatakan vaksinasi terhadap pelajar mencapai angka yang fantastis.
“Kalau vaksinasi pelajar ini pada dosis kedua itu sudah 67 persen kemudian dosis satu itu hampir mencapai 90 persen bagi pelajar SMA/SMK,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ramli
Editor: Matthew