Cenderung Hujan, BMKG: Dampak Siklon Nyatoh

benuanta.co.id, TARAKAN – Siklon tropis Nyatoh terdeteksi di wilayah perairan Filipina sebelah utara Papua pada koordinat 16,5 Lintang Utara (LU) dan 135,5 Bujur Timur (BT).

Menurut Kepala Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi, dampak dari siklon Nyatoh ini cuaca di Kaltara cenderung hujan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1953 votes

“Memang siklon ini tak berada di Indonesia, namun yang menjadi perhatian kita itu cuacanya. Jadi, beberapa lokasi di Kalimantan Utara memang memiliki udara bertekanan rendah,” jelasnya, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga :  Jelang Pilkada, Kabinda Kaltara Beberkan Potensi Besar Hoaks

Tekanan udara yang rendah ini menyebabkan terjadinya pelambatan masa arus udara sehingga terbentuknya awan-awan hujan.

“Kaltara diprediksi puncak hujannya terjadi dibulan Desember ini, kemudian siklon terjadi karena adanya tekanan rendah di lautan dan siklon tumbuhnya di laut. Kecepatan angin juga ini lah yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan dan berakibat ke gelombang tinggi akhirnya menimbulkan cuaca ekstrem,” terangnya.

Pada umumnya, siklon jenis ini memang tak diprediksi selalu ada di akhir tahun. Namun hal ini juga didukung dari prediksi BMKG bahwa sejak bulan November 2021 hingga Februari 2022 daerah di Indonesia memiliki curah hujan yang melebihi batas normal.

Baca Juga :  Alat Tangkap Mini Trawl, DKP Kaltara: Sesuaikan Zona Penangkapan

“Kita memang memberikan prediksi bulan November sampai Februari di Indonesia terjadi curah hujan, antara 40 hingga 70 persen dari normalnya,” katanya.

Upaya mengantisipasi cuaca ekstrem, lanjut Khilmi, BMKG selalu aktif mengirimkan informasi mengenai cuaca dan penyebabnya.

Diakui Khilmi, tak hanya melalui grup sosial media, informasi tersebut juga ia langsung ditujukan kepada  stakeholder di Kaltara.

Baca Juga :  Jelang Pilkada, Kabinda Kaltara Beberkan Potensi Besar Hoaks

“Kami juga melakukan pengiriman secara individu, selain itu ke masyarakat juga. Kami berprinsip ketika kita tahu duluan jadi bisa berjaga-jaga,” imbuhnya.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada, terutama mengamankan lokasi wilayah tempat tinggal yang sekiranya mengkhawatirkan jika terdampak cuaca ekstrem.

“Masyarakat mungkin lebih berhati-hati, terus pantau info dari BMKG. Kalau di lingkungan tempat tinggalnya ada pohon tumbang kena angin dipangkas aja,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *