benuanta.co.id, BULUNGAN – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A Djalil melakukan rapat pemantapan groundbreaking Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanjung Selor yang akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Kami diperintahkan oleh Presiden untuk melihat persiapan rencana groundbreaking KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi. Jadi saya kira perencanaan ini sudah beberapa waktu lalu dilakukan,” ucap Menkomarves, Luhut kepada benuanta.co.id pada Kamis, 2 November 2021.
Kata Luhut, nantinya ada 9 perusahaan dari mancanegara yang akan berinvestasi di pembangunan KIPI tersebut. Kedatangan Menteri ATR/BPN Sofyan A Djalil juga berharap telah berjalan soal pembebasan lahannya.
“Saya nilai pak Gubernur Kaltara, Zainal dengan Bupati Bulungan, Syarwani juga sudah bekerja dengan baik. Jadi perencanaannya semua sudah berjalan dan berharap berlangsung baik di tanggal 16 Desember mendatang,” jelasnya.
Luhut memastikan, groundbreaking KIPI tidak ada perubahan jadwal lagi, sehingga bisa langsung dilakukan peletakan batu pertama pembangunannya. Setelah kunjungannya pihaknya akan langsung melaporkan kepada Presiden Jokowi secara detail soal perkembangannya.
“Saya kira sudah tidak ada permasalahan, tapi kalau ada sedikit itu biasalah,” ujarnya.
Selain KIPI, pihaknya juga memastikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan juga akan berjalan. Pasalnya tenaga listrik menjadi hal yang penting dan utama dalam pembangunan KIPI.
“Sementara kita pakai dulu batu bara dan solar panel sambil contruction dari Hydro Power yang butuh waktu sekitar 7 hingga 8 tahun,” jelasnya.
Untuk investor sendiri pihaknya ingin yang punya anggaran dan yang bekerja cepat. Pihaknya tidak memerlukan yang hanya menjanjikan namun tidak ada realisasi.
“Saya yakin pak Gubernur sudah tahu orang yang pegang konsesi selama 11 tahun tidak jalan-jalan, semuanya kita cabutin. Kita berikan yang langsung bekerja,” papar Luhut.
Disinggung soal tenaga kerja yang nantinya menyerap dari Provinsi Kaltara atau putra daerah. Pihaknya baru membahasnya dengan Ketua DPRD Kaltara bersama Gubernur Kaltara dan Bupati Bulungan. Dimana akan memberdayakan putra daerah, salah satunya mendirikan sekolah yang bisa memberikan keterampilan.
“Hal tersebut dilakukan untuk upaya dalam 15 hingga 20 tahun ke depan pimpinan dari proyek atau industri banyak di kuasai anak Kaltara,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Matthew Gregori Nusa