benuanta.co.id, TARAKAN – Beberapa waktu lalu, pemerintah kota Tarakan sempat mewacanakan akan menggelar Iraw Tengkayu pada Desember mendatang. Namun wacana ini dibatalkan karena dinilai tak ideal.
Tokoh Budayawan Suku Tidung, Datu Norbeck mengatakan bahwa pelaksanaan ini dinilai tak ideal karena persiapan membutuhkan waktu yang cukup panjang.
“Jadi, kami sudah rundingkan ini secara terbatas dengan Pak Wali Kota untuk mempertimbangkan ini, karena acara Iraw Tengkayu dan penurunan Padau Dulung ini akan mendatangkan penonton yang sangat banyak. Inilah kekhawatiran kami,” kata dia.
Idealnya pelaksanaan Iraw Tengkayu membutuhkan waktu minimal 3 bulan persiapan. Sehingga jika di bulan ini dilakukan, maka pihaknya hanya memiliki waktu satu bulan saja untuk persiapan, seperti tari kolosal dan Padau Tujuh Dulung.
“Biasanya 200 penari dibutuhkan. Kalau penari banyak, maka penontonnya banyak. Mudah-mudahan tahun depan pandemi sudah berlalu, jadi bisa melaksanakan Iraw Tengkayu lagi” sambungnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Kota Tarakan, Hamid Amren menjelaskan bahwa pembatalan acara Iraw Tengkayu ini didukung dengan aturan penerapan PPKM Level 3 di seluruh wilayah Indonesia.
“Akhir Desember nanti, Indonesia akan diberlakukan PPKM level 3. Maka tidak mungkin event dilaksanakan. Atas pertimbangan tersebut, Wali Kota menegaskan bahwa Iraw tahun ini ditunda,” beber Hamid.
Adapun untuk alokasi anggaran yang dikhususkan untuk Iraw akan dijadikan silpa yang dapat digunakan kembali di tahun depan. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli