Kebakaran Ludeskan 4 Rumah Warga Desa Malinau Hulu

benuanta.co.id, MALINAU – Kebakaran kembali menghanguskan empat rumah di Desa Malinau Hulu, Kabupaten Malinau, pukul 19.00 Wita, Jumat 19 November kemarin.

Empat rumah tersebut merupakan milik Yani, Paini, Hasan dan Mahmud, yang menjadi korban dan harus ikhlas melihat harta bendanya dilahap si jago merah.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1555 votes

Kasi Pemberdayaan dan Pelatihan Damkar Malinau, Alfius mengatakan, saat ini pihaknya belum ada memastikan berapa jumlah kerugian yang dialami oleh para korban dalam kebakaran itu.

“Kita belum dapat memastikannya, tapi kita tafsirkan sementara nominalnya bisa mencapai ratusan juta, karena bangunan yang terbakar ada 4 unit, berupa rumah kontrakan 3 unit dan rumah pemukiman 1 unit,” kata Alfius.

Alfius menjelaskan, dugaan sementara dari kebakaran ini akibat konsleting listrik yang terjadi disalah satu rumah.

“Ini masih dugaan sementara, kalau pastinya itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian,” jelasnya.

Meski mengalami kesulitan saat memadamkan api, lantaran adanya bahan kayu kering yang membakar rumah. Namun saat melakukan pemadaman, tim Damkar Malinau tidak butuh waktu lama untuk memadamkan Api. Karena dibantu dengan puluhan personel Damkar dan sejumlah alat pemadaman yang mampu mengakses jangkauan lokasi kebakaran.

“Bapak Haris (Ketua RT 20) melaporkan kepada salah satu personel kita dan informasi kita terima pada pukul 19.47, dan pukul 19.48 anggota meluncur ke TKK langsung melaksanakan pemadaman. Pukul 20.45 api bisa dijinakan hingga 21.30 selesai pendinginan. Diperkirakan titik awal api pukul 19.25 Wita, api cepat membesar karena rumah kayu dan kering,” terangnya.

“Sedangkan perbantuan Damkar sendiri kita mengerahkan 2 unit Mobil Tembak Sektor Barat dan Utara, serta 1 Unit Mobil Portable, 1 unit gajah dan 2 unit Portable, serta 70 personil Damkar,” tutupnya. (*)

Reporter : Osarade

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *