Bencana Alam Kian Meningkat, BPBD Kaltara Rekonstruksi Pascabencana

benuanta.co.id, NUNUKAN –  Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melaui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar sosialisasi terkait rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tahun 2021, yang diikuti empat kabupaten dan satu kota di Kaltara, Kamis 18 November 2021.

Acara yang bertema optimalisasi penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Kaltara yang berubah maju, dan sejahtera, itu berlangsung di Hotel Laura, dan dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kaltara Andi Amriampa, mewakili Gubernur Zainal Arifin Paliwang.

Andi Amriampa mengatakan, dari data statistik sektoral (Sidara) Provinsi Kaltara, frekuensi terjadinya bencana alam di Kaltara sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 terus meningkat. Bencana alam pada tahun 2020 mencapai 169 kejadian, yang mencakup bencana longsor, banjir, kebakaran hunian, hingga yang terbesar adalah kebakaran hutan dan lahan.

“Bencana ini tidak hanya alam tetapi bisa datang dari non alam dan sosial. Seperti saat ini adalah wabah Covid-19,” kata Andi Amriampa, kepada benuanta.co.id.

Baca Juga :  Bea Cukai Nunukan Sebut Ekspor Minyak Kemiri ke Malaysia Tidak Dikenakan Cukai

Peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana untuk dapat ditingkatkan, sehingga ketika datangnya bencana diharapkan sigap melakukan upaya-upaya penanggulangan bencana. Serta perlu penguatan yang dapat dilakukan, di antaranya peningkatan kapasitas aparat, pengetahuan kebencanaan, dan meningkatkan kerjasama kemitraan terhadap daerah, nasional, serta internasional.

“Perlu saya tegaskan bahwa dalam upaya meningkatkan pascabencana harus disadari penanganan itu memerlukan dukungan dari semua pihak,” imbuhnya.

Baca Juga :  Lima Unit Motor Ikut Tenggelam Hanya Satu Dapat Dievakuasi

Ditambahkan Plt BPBD Kabupaten Nunukan, Muhammad Amin, SH menyebut, saat ini pemerintah daerah terus berupaya mengedepankan pelayanan yang terbaik dalam penanganan pasca bencana bagi masyarakat yang terdampak bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam.

“Apa yang dilakukan hari ini adalah bagian yang tidak dapat dipisahhkan dengan kejadian bencana memulihkan itu sendiri. Bagaimana kembali seperti kita semula melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi,” terangnya. (*)

Reporter : Darmawan

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *