benuanta.co.id, TARAKAN – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara menekankan tiga poin penting yang harus diantispasi MUI kabupaten dan kota. Hal ini disampaikan pada saat MUI Kaltara melakukan kunjungan ke lima wilayah di Kaltara.
Wakil Ketua MUI Kaltara, Syamsi Sarman mengatakan ada tiga isu prioritas yang disosialisasikan dalam kunjungan ini. Pertama, mendekati momentum Nataru perlu meningkatkan kewaspadaan sesama umat beragama dalam menyambutnya.
“Natal dan Tahun Baru kecenderungan ketegangan agama bisa meningkat, meski rangkaian Tahun Baru bersifat nasional. Sehingga tingkat kerawanan itu sangat perlu diwaspadai,” ujar Syamsi Sarman, Rabu (17/11/2021).
Terlebih Kaltara, menurutnya merupakan wilayah perbatasan yang harus terus dijaga agar tak terjadi kelengahan.
“Dikhawatirkan aparat fokus ke penjagaan rumah ibadah seperti gereja, kita tidak ingin di perbatasan terjadi kelonggaran. Ancaman teroris bisa saja masuk ke sana,” imbuhnya.
Pada poin kedua, pihaknya meminta penertiban bagi lokasi yang rawan dengan kasus perjudian, sabung ayam dan togel.
“Kami minta penegak hukum tolong ditertibkan dibubarkan. Ini bisa menjadi pemicu kerawanan di masyarakat,” tegasnya.
Lalu poin ketiga mengenai aktifitas masyarakat di dalam rumah ibadah. Pada poin ini memberikan jawaban akan tetap menyesuaikan dengan Inmendagri dan melakukan koordinasi langsung dengan beberapa kepala daerah.
“Kita tetap menyesuaikan Inmendagri dan kesimpulannya MUI akan berkoordinasi dengan kepala daerah supaya keputusan walikota dengan fatwa MUI tidak berseberangan,” tandasnya. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Yogi Wibawa