Mengenal Kolonel Pnb Toto Ginanto, Komandan Baru Lanud Anang Busra Tarakan

benuanta.co.id, TARAKAN – Lanud Anang Busra Kota Tarakan kini dipimpin pejabat baru, setelah Danlanud Somad pindah tugas. Kolonel Pnb Toto Ginanto, S.T., M.A.P., M.Han yang menggantikan.

Lelaki berusia 45 tahun ini merupakan seorang spesialis pengendali pesawat tempur dalam menjaga NKRI.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1541 votes

Toto menceritakan pengalaman bertugasnya sebelum akhirnya ditugaskan untuk menjaga dan memberikan keamanan bagi masyarakat di Bumi Paguntaka. Toto lahir di Jakarta pada Maret 1976, namun ia besar di provinsi Sumatra hingga tak heran logat sangat kental seperti orang Palembang. Ia merupakan putra kelima dari enam bersaudara.

Ia mengawali karirnya di dunia AKABRI pada tahun 1994 yang pada waktu itu dirinya mengikuti tes di provinsi Sumatra Selatan. Pada tes pertama dirinya dinyatakan lolos dan berdasarkan hasil tes psikologi dirinya ditempatkan di TNI Angkatan Udara.

Baca Juga :  Jalin Ukhuwah Islamiyah, Komunitas Asik akan Gelar Baksos

“Saya memang bercita-cita jadi tentara karena didekat rumah saya dulu ada Koramil dan Polsek jadi sering lihat prajurit baris baris dan saya sering ikuti. Mungkin karena itu saya merasa ingin jadi tentara, padahal dalam struktur keluarga kami belum ada satupun yang menjadi prajurit TNI atau Polri, dan Alhamdulillah cocok mungkin ya? haha” tutur nya.

Setelahnya ia menjalani pendidikannya di Akademi Militer sebelum akhirnya mengabdi di Jogjakarta selama 3,5 tahun. Kisahnya menjadi seorang spesialis pesawat tempur dimulai pada tahun 2000 saat dirinya masuk kedalam seleksi sekolah penerbangan.

Diceritakan Toto bahwa ia menempuh pendidikan selama satu tahun mengikuti latihan berbagai macam pesawat dari pesawat jet hingga pesawat A4 Skyhawk Makassar. Pada penugasan di Makassar Toto menjalankan penugasannya selama kurang leih enam tahun lamanya.

“Banyak kegiatan juga di Makassar, karena pesawat tempur kan dan banyak misi operasi seperti pengamanan perbatasan, laut dan sebagainya,” sambungnya.

Baca Juga :  DKP Kaltara Tes Kandungan Formalin pada Ikan di Tiga Pasar Tradisional Tarakan

Pada tahun 2006 ia kembali bertugas di Jogjakarta sebagai instruktur pengendali pesawat tempur. Namun, pada saat ia kembali bertugas dan baru saja tiba di Jogja, suasana di Kota itu sangatlah menakutkan karena sedang tertimpa gempa besar.

Selama 6 tahun bertugas di Jogja, Toto mengajari pada siswa yang belum dapat berteori hingga dapat praktek dan menerbangkan pesawat. Setelah itu, ia harus kembali bertugas ke tanah kelahiran yaitu Jakarta pada 2013 hingga 2015.

“Saya di Jakarta bertugas mengawasi seluruh penerbangan di Indonesia, untuk mengantisipasi adanya pelanggaran udara,” kata Toto.

Toto melanjutkan kisahnya yang setelah ditugaskan mengawasi penerbangan ia diminta ke Malang untuk bertugas sebagai Kepala Dinas Personil. Tak hanya itu, Toto juga pernah menjabat sebagai Komandan Skuadron 21 dan Komandan Wing 2 Lanud Abd Rahman Saleh.

Baca Juga :  Ribuan Napi Lapas Tarakan Diusulkan Remisi ke Kemenkumham

Diakui Toto, ini bukan kali pertamanya menyambangi kota Tarakan, dulu ia sering berkunjung sekedar melakukan pengawasan dan operasi di perbatasan. Ia mengaku senang saat di tugaskan di bumi Paguntaka. Toto pun selalu menanamkan dalam dirinya untuk selalu siap ditempatkan di belahan bumi bagian manapun.

“Bahkan sebelum (ditugaskan) di Tarakan saya sudah tahu Pantai Amal, dan menyambut baik sekali ditempatkan di Tarakan,” tambahnya.

Dalam pelaksanaan tugas di Tarakan selama beberapa tahun ke depan, Toto selalu membawa keluarga kecilnya dalam hal ini istri dan anaknya. Istri toto yaitu Gusti Ketut Mia Arum Puspita, dan tiga orang putra dan putrinya. Tak pernah melupakan keluarganya, Toto menjadikan hal itu sebagai pengobatan saat ia lelah seharian bertugas.

“Selalu saya bawa (anak dan istri) karena itu kebahagiaan kita,” tandas dia.(*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *