benuanta.co.id, TARAKAN – Selain menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan dan penegakan hukum, Bea Cukai juga mengemban tugas dan fungsi menjadi community protector atau revenue collector (penerimaan negara).
Dikatakan Kepala Bea Cukai Tarakan, Minhajuddin Nafsah saat ini pihaknya telah merealisasikan penerimaan sebesar 22 Milyar lebih dari 5 Milyar target yang ditetapkan.
“Oktober sudah terealisasi sebesar 428,84% luar bisa kalau dinominalkan 22 Milyar lebih. Ini juga belum akhir tahun kita sudah lampaui 4 kali lipat,” tuturnya, Sabtu (13/11/2021).
Salah satu penyumbang terbanyak, dilanjutkan Minhajuddin ialah pada sektor bea keluar. Bea keluar yang dalam hal ini ekspor terdapat pada sektor industri yang saat ini sudah tercapai 21,15 Milyar.
“Ekspor yang terbesar itu palm dan CPO, selebihnya ekspor kayu olahan dan sebagian kecil serbuk kayu itu,” sambungnya
Terdapat pula eskpor dengan devisa paling tinggi namun tidak termasuk ke dalam bea keluar yaitu batu bara.
Sedangkan pada bea masuk dalam hal ini impor sebanyak Rp 1,85 Milyar.
“Bea masuk ini banyak disumbang dari impor shipping Malaysia, sparepart untuk perbaruan mesin dan juga styrofoam untuk kebutuhan ekspor ikan kita,” jelas Minhajuddin.
Untuk terus meningkatkan revenue collector pihaknya berharap dan terus melakukan upaya agar dapat terus bersinergi dengan beberapa instansi di Tarakan.
“Kita harapkan ekspor melalui pelabuhan Malundung Tarakan ke depan akan dimaksimalkan lagi, kita juga akan coba gali potensi ekspor yang mau kita kembangkan, seperti rumput laut atau produk pertanian lainnya,” tuntasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli
