Dokter: Demam Tifoid Bisa Muncul Akibat Santap Makanan tak Higienis

Jakarta – Demam tifoid menjadi salah satu penyakit yang bisa menyerang seseorang akibat menyantap makanan dan minuman tak higienis dan mengandung bakteri Salmonella thyphi.

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia, dr. Suzy Maria, Sp.PD, K-AI mengatakan bakteri yang mengontaminasi makanan ini pertama-tama menginfeksi saluran cerna lalu menyebabkan munculnya gejala-gejala khas demam tifoid pada tubuh.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2019 votes

“Kuman Salmonella thyhpi akan menginfeksi saluran cerna, masuk ke aliran darah dan terjadilah gejala demam. Masuknya lewat saluran cerna tetapi gejalanya bisa satu badan,” kata dia dalam acara daring, Kamis.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Hal Salah Kaprah soal Diabetes yang Diwariskan pada Anak

Bukan hanya dari makanan atau minuman, tangan yang terkontaminasi bakteri lalu mengontaminasi makanan juga dapat menjadi penyebab penularan. Seseorang yang terinfeksi nantinya menularkan bakteri melalui feses atau kotorannya dan menginfeksi orang lain.

Gejala yang dialami sangat bervariasi mulai dari ringan hingga berat yang mengancam jiwa. Pasien umumnya mengalami mual, muntah, diare, diare berdarah, sulit buang air besar (BAB), lemas, demam yang semakin hari semakin tinggi, batuk kering.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Hal Salah Kaprah soal Diabetes yang Diwariskan pada Anak

Gejala lainnya yakni kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan muncul ruam pada kulit berupa bintik berwarna merah.

“Kalau (kategori) berat bisa bocor di usus, zat-zat racun sampai ke otak, orangnya sampai tidak sadar,” kata Suzy.

Di sisi lain, ada juga orang yang semata menjadi pembawa (carrier) dan tidak mengalami gejala apapun namun tubuhnya sudah terkontaminasi bakteri penyebab demam tifoid.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Hal Salah Kaprah soal Diabetes yang Diwariskan pada Anak

Di Indonesia demam tifoid termasuk endemis. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun tak dipengaruhi musim dengan sekitar 51-148 kasus setiap 100.000 penduduk per tahun.

Bila foodborne diseases ini tak segera ditangani secara benar maka bisa menyebabkan kematian. Angka fatalitas akibat demam tifoid sekitar 1 persen. Suzy mengatakan, sebanyak 600-1500 kasus kematian akibat demam tifoid yang terlanjur mengalami komplikasi. (ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *