Lulusan Baru Diharapkan Mampu Ciptakan Lapangan Kerja

benuanta.co.id, TARAKAN – Masa Pandemi Covid-19 menjadi masa yang tersulit pagi setiap kalangan masyarakat. Tak hanya kesehatan, ekonomi pun terpuruk. UT Negeri di Tarakan baru saja mewisuda mahasiswanya, lulusan (fresh graduate) diharapkan mampu membuka peluang lapangan kerja di masa sulit seperti saat ini.

Bupati Bulungan, Syarwani tak ingin wisudawan bergantung kepada lapangan pekerjaan yang ada. Sebab di tahun tersulit seperti Pandemi ini, perguruan tinggi sudah tak lagi berperan untuk meluluskan wisudawan yang siap kerja, namun memberi bekal kepada para wisudawan untuk menyediakan lapangan pekerjaan baru dimasyarakat.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1976 votes

“Lulusan atau wisudawan sekarang minimal bisa membuat lapangan pekerjaan sehingga tidak hanya tergantung pada lapangan pekerjaan yang diberikan pemerintah maupun swasta,” katanya, Sabtu (6/11/2021)

Dalam hal ini pemerintah tetap akan menyediakan lapangan pekerjaan yaitu melalui jalur tes CPNS. Namun disisi lain, menurut Syarwani masih banyak peluang baru yang dapat didukung oleh pemerintah termasuk adanya kegiatan investasi yang dinilai mampu membuka peluang lapangan pekerjaan.

Baca Juga :  Pj Wali Kota akan Evaluasi Tarif Masuk Pantai Ratu Intan

“Contoh di Bulungan tes CPNS hanya 200an orang, tapi lulusan sarjana yang dikeluarkan oleh kampus yang ada di Kaltara ini lebih dari kebutuhan yang ada. Ini memang harus ada langkah-langkah yang diambil untuk mendorong dan mencari solusi ketika banyaknya lulusan sarjana,” beber dia.

Ia juga menegaskan bahwa tuntutan di era saat ini cukup berat. Menurut pandangannya, Indonesia masih menggunakan standar 4.0 sedangkan negara lain sudah sampai 5.0 hingga 6.0

“Kalau bicara digitalisasi berat. Indonesia baru berbicara 4.0 tapi dinegara lain sudah sampai 5.0, inilah yang menjadi tantangan sendiri bagi negara kita,” imbuhnya.

Syarwani berharap, agar mahasiswa tidak hanya terjebak pada keinginan melamar pekerjaan di tempat yang baik saja. Selain itu juga, mahasiswa perlu mengembangkan pola belajarnya agar tidak monoton pada satu sisi, sehingga kemudian hari dapat menciptakan lapangan pekerjaan diwaktu yang sulit ini.

Baca Juga :  Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, ASN Pemkot Tarakan Tak Ada yang Mangkir

Lanjut, Pengamat Ekonomi Kalimantan Utara, Dr. Ana Sriekaningsih, S.E., M.M memberi pandangan bahwa para lulusan atau fresh graduate harus mampu berkontribusi kepada daerah yang dalam hal ini ialah Kaltara, sebab telah berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga dapat menjalani tugas yang dikembangkan kepada para wisudawan.

“Ini akan lebih memudahkan dan memberikan dampak positif kepada tempat kerja wisudawan, seperti kinerja baik dan memudahkan proses jenjang karir wisudawan,” ujarnya.

Dosen Ekonomi STIE ini menerangkan cara belajar dari kampus kepada mahasiswa pun harus lebih mandiri, misalnya mendidik mahasiswa belajar secara mandiri sehingga membuat mahasiswa memotivasi diri sendiri dengan bantuan teknologi, sehingga mahasiswa menjadi mampu untuk menggerakkan diri sendiri.

“Kalau belajar mandiri, maka itu sudah menjadi prioritas pegangan bagi para mahasiswa saat sudah wisuda. Tidak hanya mencari pekerjaan, tapi kemandirian ini bisa membuka peluang pekerjaan,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkot Tarakan Bakal Alihkan Perawatan Taman Tugu 99 ke Bandara Juwata

Senada dengan Syarwani, dalam keadaan pandemi yang sangat sulit ini pemerintah tidak dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang luas. Inilah fungsi dari fresh graduate agar mampu memiliki jiwa usaha sehingga tak hanya mencari namun membuka lapangan pekerjaan.

“Paling tidak bisa mengurangi pengangguran. Jadi lulus itu jangan setelah ini cari kerja dimana, tapi minset harus diubah setelah lulus harus usaha,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Universitas Terbuka (UT) Tarakan, Rahmaddian mengatakan bahwa pada dasarnya pihaknya telah menyiapkan mahasiswa agar bersikap lebih inovatif dan kreatif. Sehingga dapat bersaing di dunia kerja atau mencari lapangan pekerjaan.

“Disini (UT) ada 85 persen mahasiswa yang telah bekerja, sisanya belum bekerja. Kami sudah mempersiapkan, contohnya pola belajar kami yang dituntut mandiri, sehingga kami harapkan mahasiswa dapat mandiri dan berkreasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” tandasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *