benuanta.co.id, TARAKAN – Pasangnya air laut menggenangi pemukiman warga Jembatan Bongkok, hingga ruas Jalan Gajah Mada, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Jumat, 5 November 2021 malam.
Berdasarkan keterangan warga, naiknya air laut yang menggenangi daratan ini terjadi sekira pukul 17.00 WITA. Menurut Rahmat, salah satu warga mengatakan, kejadian tersebut diduga dipicu oleh pasang surut air laut.
“Air laut naik sudah beberapa kali. Kalau dulu ini tahunan, tapi sekarang dalam setahun terjadi beberapa kali. Kalender pasang surut memperlihatkan, hari ini pasang 36, besok itu 36 dobel yang mungkin genangan airnya lebih tinggi,” kata Rahmat kepada benuanta.co.id.
Kediaman Rahmat yang tidak jauh dari Jembatan Bongkok, juga telah digenangi air setinggi 50 sentimeter. Kata dia, bagian dalam rumah-rumah warga pun tergenang air.
“Jam 19.00 WITA itu biasa pasang tertinggi, nah di atas jam itu biasanya sudah mulai surut. Sekitar 2 jam lah air naik,” imbuhnya.
Warga sekitar yang rumahnya tergenang air laut setinggi lutut, memilih bertahan namun tetap waspada di dalam rumah.
Tampak genangan air pun menyeret sampah plastik yang bertebaran di ruas Jalan Gajah Mada. Ditambah lalu lintas masyarakat yang terganggu akibat pasangnya air laut tersebut.
“Ya aktifitas masyarakat terganggu juga, masyarakat bisa terisolir. Pengendara itu terhambat dan bisa menimbulkan kemacetan. Kemudian di sini (kompleks perikanan) kan banyak orang kerja kepiting, jadinya terhambat di akses jalan karena mereka harus melakukan pengantaran,” terangnya.
Benuanta.co.id juga beberapa kali melakukan upaya konfirmasi kepada pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan. Namun hingga berita ini diterbitkan, BMKG Tarakan belum memberikan merespon terkait naiknya air laut tersebut. (*)
Reporter : Kristianto Triwibowo
Editor : Yogi Wibawa