benuanta.co.id, TARAKAN – Penurunan status PPKM dari level 4 ke level 3 di Tarakan, diikuti pengurangan jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Tarakan. Direktur RSUD Tarakan, dr. Franky Sientoro, Sp.A menjelaskan saat ini hanya ada dua pasien yang dirawat di ruang Tulip 23.
Sejak 1 Oktober 2021 hanya ada penambahan 6 kasus dengan 3 konfirmasi positif Covid-19 dan 3 orang suspect. “Jumlah pasien ada penurunan perawatan, untuk ruangan Tulip yang dirawat hanya ada dua orang saja,” tuturnya, Selasa (2/11/2021)
Saat ini, lanjut Franky, RSUD Tarakan telah melakukan diagnosa menggunakan kriteria tipe B. Hanya dengan menggunakan swab antigen saja. Saat ini pun kondisi pasien yang dirawat dipastikan pada kondisi yang aman dengan gejala ringan.
“Kondisinya baik aman aja, bergejala tapi ringan karena dirawat,” imbuh Franky.
Disinggung soal persiapan antisipasi oksigen untuk gelombang ketiga, stok dipastikan cukup. Terlebih lagi mendapatkan bantuan dari Singapura yang telah tiba pada hari ini.
“Oksigen kalau saya rasa sudah cukup banyak, mesin oksigen konsentrat ada 32 alat, kemudian tabung ada 129-150 dengan stok terisi penuh, kemudian ada bantuan dari Singapura juga,” terangnya.
Kendati begitu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltara ini berharap agar prediksi lonjakan gelombang ketiga tidak terjadi karena vaksinasi terus dikebut pemerintah di daerah-daerah.
“Mudah-mudahan lonjakan nanti tidak seperti lonjakan kedua karena pada lonjakan pertama walaupun kasus lebih besar tapi tidak sehebat dilonjakan kedua, karena lonjakan kedua kualitas sakitnya tinggi banget sehingga butuh oksigen lebih banyak,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli