benuanta.co.id, TARAKAN – Kondisi jalan di depan 3R Juata Permai kembali memicu keluhan masyarakat. Pasalnya, hujan selama beberapa hari terakhir membuat jalanan tersebut tergenang air dan sulit dilewati.
Windi (23), salah satu warga kelurahan Juata Laut sering melewati jalan tersebut untuk akses menuju kota dan berkuliah. Windi menceritakan kondisi jalan tersebut cukup lama telah rusak, dirinya juga menyaksikan salah satu warga yang melintas tadi pagi terjatuh dalam kondisi hamil lima bulan.
“Seperti itulah, lubang itu sudah lama bertahun-tahun dan tidak ada saluran air juga kan, kalaukena hujan makin hari makin besar lubangnya,” ujarnya, Kamis (4/11/2021)
Windi menerangkan, bagi warga Juata mungkin hal tersebut dapat dikendalikan karena tentunya warga sekitar hafal mana tempat untuk melintas agar tidak celaka.
Namun, untuk warga Tarakan terkhusus dari arah kota tak dapat memprediksi hal tersebut. Terlebih, jika malam hari tiba dengan penerangan yang juga minim dapat menyebabkan warga yang melintas tak dapat mengendalikan motor yang dikendarai.
“Malam lebih parah, tidak kelihatan sama sekali. Pokoknya dari sepanjang jalan persemaian itu jalannya sudah bobrok, apalagi ada tanjakan curam itu juga parah kondisinya,” ketus Windi.
Dari pantauan langsung tim benuanta.co.id, saat ini jalan rusak tersebut telah ditimbun oleh warga sekitar dengan tanah swadaya. Dikatakan oleh Danramil Tarakan Utara, Letnan CZI Jafar Malluru bahwa dirinya mendapati laporan dari ketua RT 14 jika kondisi jalanan sudah tidak memungkinkan. Dengan begitu dirinya bersama tim segera melakukan antisipasi penimbunan tanah.
“Tadi ditimbun saja karena banyak korban, pak RT datang langsung kemudian ada alat dari PU juga langsung kita kerjakan,” tegasnya.
Meskipun sudah tidak separah waktu tergenang air, kondisi jalanan masih berpotensi memakan korban jiwa. Karena timbunan tanah bercampur dengan air sehingga menyebabkan jalanan licin.
Untuk diketahui, sebelumnya jalanan rusak ini telah ditimbun menggunakan koral beberapa waktu lalu namun dengan kondisi hujan yang terus menerus terjadi timbunan ini tidak dapat bertahan lama.
“Daerah Juata ada dua titik yang satu agak di ujung tapi sudah bagus, ini juga sudah kita atasi sudah saya belikan koral, karena kemarin banjir tidak ada parit jadi ya seperti ini. Jadinya kondisi darurat,” bebernya.
Sementara itu, ketua RT. 14 Juata Permai Daud Toding mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara segera menindak kejadian ini. Dirinya mengaku tidak mau lagi banyak korban yang terluka karena fasilitas umum yang disedikan rusak.
“Provinsi sudah tahu karena sudah kami laporkan, tapi hasilnya kami masih menunggu. Kami harap cepat dalam penangannya kalau bisa dalam dua tiga hari kedepan, karena perbaikan seperti ini tidak perlu lama kalau dibiarkan lebih lama akan banyak korban lagi,” tandasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Matthew Gregori Nusa