benuanta.co.id, TARAKAN – Genap sepekan Tarakan mulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga menengah atas setelah kasus Covid-19 mulai mereda. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan, Tajuddin Tuwo menerangkan hingga saat ini hasil evaluasi belum ia terima dari masing-masing pembina sekolah. Namun ia yakin bahwa evaluasi nanti tidak menunjukkan adanya kendala maupun cluster baru dari PTM.
“Sebenarnya pelaksanaan evaluasi itu sudah dilaksanakan, tapikan masing-masing pengawas pembina, dengan kepala seksi pembina SD, SMP, SMA belum menyampaikan, karena hari ini Senin jadi mungkin banyak kegiatan,” tuturnya, Senin (1/11/2021).
“Kalau sampai saat ini saya kira tdk ada juga kendala yg ditemukan, pasti kalau ada sudah dikomunikasikan ke saya,” tambahnya.
Dilanjutkannya, terkait penambahan sekolah yang memulai PTM saat ini belum ada. Karena terdapat beberapa sekolah juga yang masih melakukan simulasi.
“Pendataan pelaksanaan kan semua sekolah sudah disuruh turun, sudah disuruh buka cuma memang ada yang baru mau melaksanakan simulasi,” kata Tajuddin.
Sementara itu, dirinya juga menekankan untuk semua pelajar dengan usia 12 tahun keatas sudah dipastikan harus divaksin.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Sekolah SD Utama 2 Tarakan, Maksum menjelaskan, saat ini sudah 95% dari 728 jumlah siswa yang telah masuk kesekolah. Khusus untuk kelas 6 SD juga telah sepenuhnya mendapatkan vaksinasi. Dirinya mengakui bahwa pada minggu lalu belum membolehkan siswa kelas 6 untuk masuk sekolah karena alasan belum vaksinasi.
“Pada waktu hari pertama Senin lalu itu saya turunkan kelas 1,2,3 dulu, kenapa cuma kelas 1,2,3 karena kita melihat kondisinya dulu, setelah itu Rabu kelas 4 kelas 5 dan 6 baru mulai hari ini,” katanya.
“Kemarin saya mempunyai pertimbangan karena ada yang usia 12 tahun, dan kalau belum divaksin tidak diperkenankan PTM tapi masih belajar online, jadi selama seminggu itu wali kelasnya saya berikan himbauan untuk menghubungi ortunya syaratnya harus vaksin dulu, sehingga dalam minggu itu vaksin semua kecuali ada dua siswa yang tidak,” bebernya.
Dilanjutkannya, siswa yang belum vaksin tersebut karena baru saja sembuh dari khitan dan alergi obat. Berdasarkan evaluasinya juga pada sepekan PTM berjalan belum ada kendala dan guru-guru dinilai mampu mengatasi siswa dengan baik. Maksum menuturkan untuk pembagian kelompok siswa terbagi menjadi dua kelompok setiap kelasnya
“Kelompok satu masuknya Senin, Rabu dan Jumat, kelompok dua itu Selasa, Kamis dan Sabtu. Lalu untuk jam masuknya pagi jam 08.00-10.00 yang isinya satu kelas maksimal 14 orang,” tutupnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli