benuanta.co.id, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar pertemuan dengan Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang serta jajaran untuk membahas strategi pembangunan daerah berbasis Forest Landscape Management di Kaltara, Jumat (29/10/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Zainal menyampaikan beberapa hal penting terkait kawasan hutan di Bumi Benuanta. Salah satunya mengenai gerakan penanaman sejuta mangrove di Desa Ardimulyo bersama masyarakat setempat beberapa waktu lalu.
“Di Desa Ardimulyo, tanaman mangrovenya sudah banyak yang mati disebabkan air laut yang tidak masuk. Ini karena tertutup dengan jalan rencana pembangunan pelabuhan kapal feri. Maka dari itu kita (Pemerintah Provinsi Kaltara, red) minta jalan tersebut segera dibongkar agar air laut bisa masuk lagi,” ujar Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang.
Di hadapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MLHK), Siti Nurbaya Bakar beserta jajaran. Gubernur Zainal menerangkan, Kaltara memiliki luas wilayah sebesar 7,54 juta hektare dengan kawasan hutan yang sangat luas, yakni sebesar 6,9 juta hektare.
“Dari luas kawasan hutan tersebut, sekitar 18 persen atau 1,3 juta hektare merupakan area pembenahan lainnya yang telah dipenuhi dengan izin sawit, batu bara, dan sedikit sekali kawasan pemukiman. Selain itu, di kawasan hutan produksi tersebut juga terdapat perikanan tambak,” terangnya.
“Para petambak di Kaltara itu satu pintunya bisa sampai 10 hektare dan paling kecil 5 hektare, beda dengan di daerah Jawa yang biasanya satu pintu sekitar 5.000 m2. Kalau dilihat, pola tambak di Kaltara yang dijala itu sekeliling pinggir tambaknya saja,” tambahnya.
Atas persoalan tersebut, Zainal berinisiatif untuk mengumpulkan para petambak di Kaltara agar dapat bekerjasama dalam menanam bibit mangrove pada pertengahan tambak yang selama ini tidak difungsikan.
“Kami mohon dukungan dari Ibu Menteri terkait bibit mangrove itu, sehingga nanti di samping mereka menghasilkan udang mereka juga dapat menghasilkan kepiting. Sebagai informasi, pada bulan November mendatang kami akan melakukan ekspor kepiting langsung ke Tiongkok,” katanya.
Sementara itu, Menteri Siti Nurbaya merespon baik paparan Gubernur Zainal. Namun, Siti mengaku perlu adanya pembahasan lebih lanjut dalam mengambil langkah terbaik dalam mempercepat pembangunan.
“Saya melihat tadi wilayahnya Pak Gubernur itu bahan dasar yang sangat baik untuk membuat term of reference. Jadi silahkan nanti kita rencanakan dan tolong Pak Sekretaris Jenderal dan para Direktorat Jenderal cek ulang pembahasan yang disampaikan tadi,” ungkap Siti Nurbaya sebelum mengakhiri pertemuan tersebut.
Sekadar informasi, selain Gubernur Zainal, dalam pertemuan tersebut turut juga dihadiri Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) Tarakan, Edi Krisna Murti, Komando Resor Mliliter (Danrem) 092/Maharajalila, Suratno, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltara, Risdianto, Rektor Universitas Borneo Tarakan, Adri Paton, Rektor Universitas Kaltara, Jabarsyah dan Kapolda Kaltara Bambang. (saq/dkispkaltara)