benuanta.co.id, TARAKAN – Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) wilayah Tarakan, Ahmad Yani meninjau langsung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Tarakan.
Melalui tinjauan tersebut, ia menyebut PTM yang dilakukan sekolah telah melalui simulasi yang matang. Misalnya, penerapan protokol kesehatan yang terus ditekankan terhadap sekolah yang menggelar PTM.
“Kalau prinsip kami, ini proses tatap muka otomatis ada yang di kelas, dan tetap ada yang daring persiapannya pun sudah dimatangkan oleh teman-teman juga,” kata Ahmad Yani, Senin (25/10/2021).
Hal ini juga berlaku untuk sekolah kejuruan atau SMK. Sebab, ia menilai PTM merupakan hal penting untuk sekolah kejuruan, yang mana siswa harus lebih banyak praktik di sekolah.
“SMK khususnya kan praktek, tatap muka ini sangat diperlukan karena alatnya di sekolah semua, nggak ada di rumahnya,” bebernya.
Ia juga mengimbau, agar guru di sekolah tingkat kejuruan dapat memperhatikan protokol kesehatan. Termasuk ruangan dan alat praktik yang digunakan siswa harus se-steril mungkin.
“Alatnya yang dipakai praktik juga disterilkan. Makanya kita tidak terpaku juga kalau gurunya mau dua hari PTM, dua hari daring silahkan. Yang penting ada waktu untuk sterilisasi,” terangnya.
Yani juga menyayangkan masih adanya orang tua siswa yang masih belum menyetujui anak untuk mengikuti PTM. Meskipun jumlah presentase orang tua tidak setuju tidak terlalu besar.
“Kecil presentasenya untuk orang tua yang tidak setuju anaknya PTM, hanya satu dua mungkin. Ya mungkin pada kurang mengerti saja,” tandasnya. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Yogi Wibawa/Nicky Saputra