benuanta.co.id, TARAKAN – Penyebaran informasi hoax dewasa ini sangat mengkhawatirkan di tengah masyarakat, terutama melalui platform digital berupa media sosial yang masif menyebarkan informasi.
Sudah menjadi tugas pemerintah melawan hoax melalui perangkatnya. Walaupun kedewasaan setiap orang dibutuhkan untuk menyaring setiap informasi agar tak termakan hoax.
“Memang inilah yang kita bicara diawal bahwa perkembangan teknologi informasi itu banyak sisinya, kita sebagai pemerintah adalah kerja berat untuk ini,” jelas Totok Murhanto, S.Kom., M.AP., Kabid Aplikasi dan Informatika Kominfo Tarakan saat mengisi salah satu seminar, Sabtu (16/10/2021).
Menurut kacamata seorang Ahli Kominfo, Totok menjelaskan, pemberitaan hoax ini harus dicari sumber awalnya. Namun, diakuinya pihaknya saat ini masih minim Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana untuk itu.
“Sarprasnya di Pemerintah Kota Tarakan ini masih minim juga untuk menelusuri nya, tapi biar bagaimana pun kita pasti telusuri,” sambungnya.
Ia membeberkan, minimnya peralatan ini dikarenakan belum adanya anggaran untuk kekurangan tersebut. Ia juga mewajarkan kejadian ini, mengingat Pandemi masih melanda Indonesia termasuk ke 34 Provinsi nya.
“Ya anggaran recofussing untuk Covid juga kan, kita mengerti saja,” kata Totok.
Tak hanya sarpras, untuk memberikan pembinaan serta pelatihan kepada kaum milenial juga masih pihaknya pikirkan.
“Pelatihan untuk anak muda yang notabene nya kami perlu mereka untuk bergerak di transformasi digital juga kami sangat butuhkan, ya itu keinginan kami,” jelasnya.
Untuk kedepannya, Totok tetap berkomitmen untuk menjalankan tugas sebagai pelayan informatika ditengah minimnya pendanaan baik untuk infrastruktur maupun SDM.
“Ya memang pendanaan infrastruktur belum kesana, kami terus mencoba agar tidak lambat, pelan tapi pasti,” tuntas dia.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli