Bermodal Bambu, Pengrajin Malinau Sukses Buat Kerajinan Tangan Laris di Pasaran

benuanta.co.id, MALINAU – Tim pengrajin asal Kabupaten Malinau bernama Sumiati, Taruni dan Agustin berhasil menyulap bambu menjadi kerajinan tangan yang bisa bernilai ekonomis di pasaran.

Pasalnya, ketiga wanita paruh baya ini memanfaatkan tanaman tinggi tersebut untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan seperti kerajinan saib, topi dan tampi.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1588 votes

“Kalau saib ini berupa kotak makan yang terbuat dari bambu, untuk 1 saibnya kita jual seharga Rp 10 ribu. Begitu juga dengan tampi dan tompi,” kata Sumiati saat ditemui oleh benuanta.co.id, Kamis, 14 Oktober 2021.

Jika diukur dari tingkat kesulitannya, tentunya nilai Rp 10 ribu tersebut tergolong sangat kecil dalam membuat kerajinan tangan berbahan dasar bambu ini.

Terlebih lagi, sebelum membuat kerajinan tangan itu prosesnya terbilang cukup memakan tenaga. Sumiati harus mencari bambu muda terlebih dahulu, kemudian hasilnya dirotan dan dijemur.

“Bambunya tidak sembarangan karena harus bambu muda, setelah dirotan dan dijemur baru kita olah menjadi berbagai macam kerajinan tangan,” jelasnya.

Meski sulit, Namun menurut Sumiati hal tersebut tidak masalah bagi dia dan kedua rekannya. Karena kerajinan mereka masih bisa dijual untuk menambah pemasukan.

“untuk 1 kerajinan tangan ini buatnya itu lumayan lama tergantung ketahanan tubuh kita. Tapi biasanya kita bisa membuat 6 kerajinan tangan dalam sehari,” ujarnya.

“Memang sulit dan lama prosesnya. Tapi setidaknya kerajinan kita sudah mulai banyak yang pesan sehingga kita tidak perlu repot lagi berkeliling untuk menjualnya,” tutupnya.(*)

Reporter : Osarade
Editor : Matthew/Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *