benuanta.co.id, TARAKAN – Berdasarkan data yang diberikan oleh Bank Indonesia periode Maret 2021, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami penurunan sebesar 87,5%. Dari data tersebut merupakan PR besar pemerintah daerah untuk melakukan inovasi demi pembangkitan kembali para pegiat UMKM.
Di Kota Tarakan juga merasakan hal yang sama. Kepada benuanta.co.id Walikota Tarakan, dr. Khairul, M. Kes menerangkan penurunan UMKM ini menyerang diberbagai lini sektor.
“Yang kita tahu ya semuanya seperti sektor kuliner terutama, kemudian pariwisata, angkutan umum juga,” jelasnya, Rabu (29/9/2021)
Melihat hal ini tentunya Pemerintah juga berupaya keras untuk tetap menjaga para pegiat UMKM tetap semangat. Dalam programnya pun telah juga sempat menginstruksikan bahwa para UKM tidak lagi menggunakan marketing conventional.
“Contohnya membuat inovasi supaya produknya bisa menarik, jadi tidak lagi outlet conventional, misalnya gunakan market place,” bebernya.
Tak hanya itu, Khairul juga mengharapkan ada inovasi dan kreativitas dari para pelaku usaha. Misalnya, pengemasan dan viariasi dalam produk yang dipasarkan.
“Jadi inovasi dan kreativitas dari mereka juga butuh supaya meningkatkan pemasaran juga kan itulah salah satu strateginya,” pungkasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli