Usai Pembangunan Turap, DKP Kaltara Pastikan Nelayan Masih Bisa Parkir Perahu di Perikanan

benuanta.co.id, BULUNGAN – Terkait rencana proyek turap Sungai Perikanan di Tarakan yang sempat dikeluhkan para nelayan sekitar, lantaran tidak adanya sosialisasi terkait proyek tersebut akhirnya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kaltara buka suara.

“Sebenarnya ini hanya tentang komunikasi saja, tujuan kita juga untuk memperbaiki saluran sungai itu juga bukan untuk memindahkan nelayan ke tempat lain,” ungkap Kepala DKP Kaltara Syahrullah Mursalin kepada benuanta.co.id, Kamis 23 September 2021.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1988 votes

Dijelaskannya, pengerjaan turap sungai tersebut tidak akan lama sehingga pihaknya meminta para nelayan dan warga sekitar sungai untuk bersabar. Terkait perahu nelayan, kata dia, nelayan agar menambatkan perahu di sebelah lokasi pengerjaan turap tersebut. Setelah turap jadi, maka para nelayan bisa kembali menambatkan perahunya.

Baca Juga :  Arus Balik Padati Dermaga Pelabuhan Tengkayu I Tarakan 

“InsyaAllah paling lama hingga 4 bulan pengerjaannya. Sebenarnya ini peningkatan layanan kepada masyarakat, supaya siring itu terlihat rapi dan tidak runtuh. Fungsi lain dari turap itupun agar tidak terjadi abrasi dan bisa mencegah banjir,” ujarnya.

Turap itu sendiri panjangnya sekitar 247 meter, anggaran yang digunakan merupakan dana alokasi khusus (DAK) besarannya Rp1,5 miliar. Lanjut dia, tujuan pembangunan turap itu untuk pengamanan aset dan fisik aset, di mana wilayah itu merupakan milik DKP Kaltara.

“Yang kita cegah supaya tidak terjadi abrasi, turap ini juga menahan arus aliran air yang biasanya terjadi banjir,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan nelayan di sepanjang Jembatan Perikanan Tarakan mengeluhkan dengan adanya rencana proyek penyiringan sungai di sekitar parkiran perahu milik nelayan pada Senin, 20 September 2021. Rencana proyek penyiringan tersebut dianggap dadakan, lantaran tidak adanya pemberitahuan terlebih dulu kepada nelayan.

Baca Juga :  Usulan CASN Pemprov Kaltara Disetujui 

“Saya ini kurang tau ada apa kok bawa banyak kayu, terus dipatok di pinggir sungai. Waktu saya tanya, orang proyeknya bilang pengukuran untuk buat siring,” terang Salam, salah seorang nelayan di sepanjang Jembata Perikanan saat ditemui benuanta.co.id.

Proyek yang dianggap dadakan tersebut, kata Salam, kurang memperhatikan nasib nelayan yang sudah bermukim di sepanjang Jembata Perikanan yang dikelola Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tersebut.

“Ada datang empat orang mungkin orang proyeknya. Tak lama pasang patok di pinggir sungai, setelah itu ada yang nyalakan senso. Saya tanya lagi, katanya mau nebang pohon selanjutnya untuk penimbunan,” jelasnya.

Salam pun meminta pekerja proyek itu untuk menghentikan sementara kegiatannya, sebab terdapat sejumlah perahu nelayan di bawah pohon yang akan ditumbangkan tersebut.

“Saya minta memang jangan ditumbangkan pohonnya karena saya takut perahu yang ada di bawah (pohon) rusak tertimpa. Lagian kami di sini (nelayan) tidak ada pemberitahuan,” tukasnya.

Baca Juga :  Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, ASN Pemkot Tarakan Tak Ada yang Mangkir

Senada dengan Salam, Ketua Kelompok Nelayan Perikanan, Hamid menyayangkan hal tersebut. Menurut dia, para nelayan yang memarkir perahunya di sepanjang Jembata Perikanan bukan tidak menerima pembangunan, melainkan kecewa dengan cara pekerja proyek yang mendadak.

“Seharusnya ada pemberitahuan dari pihak terkait kepada para nelayan di sini. Kalau begini kami merasa seperti tidak dihargai sebagai nelayan kecil,” paparnya.

Lanjut Hamid, yang memberatkan para nelayan adalah perahu yang entah dipindahkan ke mana setelah jalannya proyek.

“Di sini ada sekitar 40-an perahu nelayan, itu (parkiran) juga harus dicarikan solusinya. Jangan tiba-tiba kami disuruh pindah tapi tidak ada solusi dari pihak terkait,” cetusnya.

Ia berharap proyek pembangunan siring tidak merugikan para nelayan kecil yang sudah puluhan tahun menggunakan lokasi tersebut. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *