Warga Ngeluh Tembok Wisata Pemkot Halangi Mata Pencarian Nelayan 

Warga : Pemkot Tidak Jelaskan ke Warga Temboknya Setinggi Apa

 

benuanta.co.id, TARAKAN – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan yang membangun tembok wisata di Pantai Amal mendapat pertentangan berbagai masyarakat sekitar. Khususnya, warga Kelurahan Pantai Amal di RT 3, 4 dan 5. Padahal, Pemkot mengaku telah memberikan sosialisasi perihal rencana pembangunan tersebut.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1586 votes

Saat dikonfirmasi benuanta.co.id, Ketua RT 04 La Lumanto mengatakan, warga tidak mengira bahwa pagar yang akan didirikan setinggi kurang satu setengah meter itu akan menghalangi pandangan pencarian mereka sebagai nelayan.

Baca Juga :  Lima Angkutan Laut di Pelabuhan Malundung Sudah Uji Kelaikan  

“Tapi itu (sosialisasi) sebatas penyampaian, belum ada kesepakatan dari semua warga itu hanya sebagian warga saja dan melihat kondisi pantai sekarang kalau ditembok mata pencarian nelayan agak menurun,” ujar La Lumanto, Rabu (22/9/2021).

Bahkan Lumanto menyebut, pihak Pemkot sendiri tidak menyampaikan kepada warga panjang dan tinggi tembok yang akan dibangun kepada warga.

Baca Juga :  Disnakertrans Tarakan Buka Posko Pengaduan Masalah THR

“Nggak dikasih tau pagarnya setinggi apa, mereka cuma bilang ditembok,” sebutnya.

Lumanto juga mengatakan, saat ini dia hanya sebagai perantara warga yang merasa pencarian warganya berkurang akibat dari pembangunan tembok wisata.

“Itu yang di RT5 sudah jadi dan setinggi itu jadi warga yang di RT 4, 3 ini kan melihat jadi tidak mau. Karena ya di sini semua pencariannya sebagai nelayan, pada saat mereka protes pun saya fasilitasi ke dewan,” jelasnya.

Baca Juga :  Curi Motor untuk Biaya Pulang Kampung, MR Diciduk Polisi  

Kendati begitu, dia menilai persoalan ini hanya miss komunikasi yang seharusnya disampaikan lebih awal terkait penembokan itu.

“Ini miss komunikasi, sebelumnya tidak disampaikan juga waktu itu. Seandainya disampaikan pasti tidak begini,” tandasnya. (*)

Reporter : Endah Agustina

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *