benuanta.co.id, BULUNGAN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), bersama pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P 5 kabupaten kota melakukan pelaporan ke Polda Kaltara terkait pemberitaan hoaks yang menyatakan Presiden RI Ke-5, Megawati Soekarnoputri meninggal dunia.
Ketua DPD Partai PDI-P Provinsi Kaltara, Jhonny Laing Impang mengatakan, pihaknya telah menyampaikan pengaduan kepada Ditreskrimsus Polda Kaltara terkait adanya unggahan oknum tidak bertanggungjawab.
“Kami telah melaporkan yang menfitnah, membohongi dan hoaks melalui media sosial kepada Ketua Umum PDI-P, ibu Hj Megawati Soekarnoputri. Ibu yang kami banggkan, hormati dan cintai yang katanya sakit parah di ruang ICU bahkan ada video yang disebarkan katanya telah wafat,” ujar Jhonny Laing Impang kepada benuanta.co.id, Kamis 16 September 2021.
Kata dia, berita hoaks itu disebarkan melalui akun Youtube bernama Mahakarya Cendana dan lewat akun TikTok bernama Jatim070881. Setelah melihat unggahan tersebut semua kader simpatisan PDI-P di seluruh Indonesia bergerak melakukan pelaporan baik di Polres maupun Polda.
“Tapi ternyata kondisi ibu kita dalam keadaan sehat walafiat, bahkan besok membuka acara pelatihan pendidikan kader PDI Perjuangan. Pesan pak Sekjen jangan membuat kegiatan diluar ketentuan, untuk itu kami hanya melapor secara kepada kepolisian. Supaya oknum tak bertanggungjawab ini diusut dan diproses hukum,” jelasnya.
Sekretaris DPD Partai PDI-P Kaltara, Norhayati Andris menambahkan setelah mendapatkan unggahan yang menyudutkan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri pihaknya pun langsung melaporkan kasus tersebut ke Polda Kaltara.
“Kami di DPD PDI-P Kaltara turut merasakan kerugian atas perlakuan akun Youtube ‘Mahakarya Cendana’ dan akun TikTok Jatim070881 mengatakan ibu kami telah wafat, itu yang kami tidak terima. Karena ibu kami sehat walafiat,” kata Norhayati Andris.
Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kaltara ini, Megawati Soekarnoputri saat ini masih terus memberikan wejangan dan masih membuka setiap kegiatan internal PDI-P. Dengan pemberitaan tersebut semua kader merasakan dampaknya berupa psikologis yang terganggu.
“Doa kami ibu kami tetap sehat,” bebernya.
Sementara itu Direktur Reskrimsus AKBP Faisal Florentinus Napitupulu SIK MH melalui Kasubdit V Siber AKP M. Ali Suhadak mengatakan laporan telah diterima dari pelapor. Untuk selanjutnya laporan tersebut akan dipelajari terlebih dahulu. “Akan di teliti dan ditindaklanjuti atas laporan tersebut,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor : Yogi Wibawa