Harapkan Bahan Lokal Melonjak, Pemda Nunukan Dorong IRT Kelola Makanan Lezat

benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah Daerah (Pemda) Nunukan mendorong para ibu rumah tangga (IRT) mengolah menu makanan yang lezat, menarik dan murah. Sehingga masyarakat ingin kembali mengonsumi bahan-bahan lokal.

Meski mengharapkan peran IRT untuk mendongkrak konsumsi bahan-bahan lokal kembali melonjak. Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nunukan, Serfianus mengatakan, tidak mudah mengarahkan masyarakat untuk kembali mengonsumsi bahan-bahan pangan lokal. Pasalnya, Sekda menyebut selain menu olahanya kurang bervariasi, cita rasa dan penyajiannya terkadang kurang menarik.

Dengan kembali mengosumsi bahan-bahan pangan lokal, ia mengklaim bisa meningkatkan kesejahteraan para petani, meningkatkan level ketahanan pangan bangsa, sekaligus memaksimalkan potensi alam yang begitu melimpah di lingkungan sekitar.

“Ini menjadi tantangan kita, khususnya IRT dalam membuat makanan yang enak rasanya, menarik dan murah,” kata Sekda Serfianus, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga :  Lima Unit Motor Ikut Tenggelam Hanya Satu Dapat Dievakuasi

Terpisah, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Hubungan Antar Lembaga Provinsi Kalimantan Utara, Edy Suharto menyampaikan, sudah ada regulasi yang mengatur untuk mewujudkan ketahanan pangan tersebut. Semisal, Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 25 Tahun 2021 memuat 13 ruang lingkup upaya pengembangan pangan lokal yang mengatur soal sistem produksi, ketersediaan, keamanan, pemanfaatan, mutu dan gizi, label, dan sosialisasi dan promosi.

Baca Juga :  Bobol Rumah dan Konter HP, Mantan PMI Ini Diringkus Polisi

“Pergub ini merupakan upaya kita untuk mewujudkan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Utara, sekaligus untuk mendorong masyarakat agar mengonsumi bahan pangan lokal yang beragam, dan bergizi seimbang,” jelas Edy Suharto.

Harapanya, jika mengkonsumsi bahan pangan lokal di masyarakat meningkat, maka secara tidak langsung juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan sekaligus menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. (*)

Reporter: Darmawan

Editor : Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *