Tangerang – Sejumlah keluarga narapidana Lapas kelas 1 Tangerang Banten mulai berdatangan setelah mendengar peristiwa kebakaran yang menewaskan 41 orang.
Haerudin yang mengaku sebagai orang tua dari narapidana Slamet Haryanto di Tangerang, Rabu mengatakan dirinya datang ke Lapas Tangerang untuk mengetahui kondisi anaknya.
“Ketika dengar informasi dari berita, saya langsung datang ke Lapas untuk memastikan kondisi anak saya,” katanya.
Dirinya pun bergegas masuk ke ruangan crisis center Lapas kelas 1 Tangerang dan posko ante mortem untuk mengetahui kepastinnya.
“Petugas mengaku belum tahu data korban tapi saya masih berusaha cari informasi memastikan kondisi anak saya,” ujarnya.
Perlu diketahui sebanyak 41 narapidana di Lapas kelas 1 Tangerang tewas akibat insiden kebakaran.
Saat ini kondisi di lapas masih dijaga ketat aparat kepolisian. Sejumlah pejabat datang untuk melihat dan memastikan kondisi terkait.
Warga Negara Afrika Selatan dan Portugal jadi korban kebakaran lapas
Dua orang Warga Negara Asing (WNA) asal Afrika Selatan dan Portugal turut menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas I Tangerang, Banten.
“Dua di antara korban meninggal dunia merupakan Warga Negara Asing dari Afrika Selatan dan Portugal,” kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menkumham menyebutkan berdasarkan laporan yang diterima total ada 41 warga binaan pemasyarakatan yang meninggal dunia akibat kebakaran lapas tersebut.
Lebih rinci, Yasonna mengatakan satu orang korban merupakan kasus tindak pidana terorisme, tindak pidana pembunuhan satu orang dan lainnya narapidana kasus narkotika, termasuk dua warga negara asing tersebut.
Dari informasi yang didapati diketahui peristiwa kebakaran terjadi di salah satu blok hunian Lapas kelas 1 Tangerang pukul 01.45 WIB. Api baru berhasil dipadamkan petugas sekitar pukul 03.15 WIB.
Diketahui blok Chandiri Nengga 2 diisi oleh 122 orang warga binaan pemasyarakatan. Kebakaran tersebut diduga akibat arus pendek atau korsleting listrik.
Kepala Bagian Humas Kemenkumham Tubagus Erif Faturahman mengatakan khusus pihak keluarga warga binaan pemasyarakatan di Lapas Klas I Tangerang dapat mencari informasi atau menghubungi crisis centre di nomor 081213726370
“Ini hanya untuk melayani pihak keluarga,” ujar Tubagus. (ant)