RSUD Tarakan Tidak Layani Antigen Pelaku Perjalanan Kecuali Pasien, Harga Masih di Atas Rp 150 Ribu

benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerintah kembali menurunkan harga tes antigen di Jawa Bali maupun diluar dua wilayah tersebut.

Menurut Menkominfo, penurunan harga ini merupakan hasil evaluasi terhadap SE Dirjen Pelayanan Kesehatan HK.02.02/1/4611/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Rapid Test Antigen Swab, yang sudah berlangsung selama hampir 1 tahun.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1567 votes

Sebelumnya, batasan tarif tertinggi untuk rapid test antigen sebesar Rp250 ribu di pulau Jawa, luar pulau Jawa Rp275 ribu. Dengan batas baru yang ditetapkan ini, maka penurunan harga lebih dari 50%.

Baca Juga :  Disnakertrans Kaltara: Pembayaran THR Paling Lambat H-7 Idulfitri

Namun, hal ini tidak sama sekali berpengaruh terhadap Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) kota Tarakan. Plt Direktur Utama RSUD Tarakan dr. Franky Sientoro, Sp.A., menjelaskan tes antigen di rumah sakit tidak untuk pelaku perjalanan melainkan hanya untuk pasien.

“Swab antigen disini (RSUD) untuk pasien yang masuk opname untuk menentukan dia terdiagnosa Covid apa tidak, kalau untuk perjalanan tidak melayani,” ujar Franky, Sabtu (4/9/2021).

Baca Juga :  Gubernur Optimis Realisasi Penggunaan Anggaran Tahun 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya 

Ia menuturkan alasan tidak menggunakan antigen untuk perjalanan karena saat ini Tarakan masih dalam tahap PPKM Level 4 dan sesuai persyaratan harus menggunakan tes PCR untuk pelaku perjalanan.

“Kalau di Jawa Bali itu kan sudah tidak merah lagi jadi di sana menggunakan antigen, kalau kita untuk yang bepergian masih menggunakan PCR,” imbuhnya.

Untuk harga sendiri ia tidak mengetahui secara pasti terkait penurunan ini. Ia memperkirakan untuk layanan swasta yang membuka pelayanan antigen saat ini masih kisaran angka 150.000 ribu.

Baca Juga :  Baznas Kaltara Siapkan 18 Ton Beras untuk Mustahik

“Antigen kalau di kita (RSUD Tarakan) mungkin 150an masih ada untuk biaya operasional,” tuturnya.

“Mungkin harus dilihat pelayanan swasta ya karena mereka melakukan PCR dan Antigen juga, kalau penurunan ini tidak ngaruh di RSUD karena kita tidak melayani perjalanan,” tandas Franky. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *