TANA TIDUNG – Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali yang juga sebagai Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Tana Tidung (KTT), menyambut baik penanganan dan penguatan pemulihan ekonomi masyarakat dari berbagai pihak. Tujuannya, membantu pemerintah daerah dalam keterpenuhan kebutuhan masyarakat.
Salah satunya dalam bentuk pemberian bantuan yang didatangkan dari perusahaan PT. Mandiri Inti Perkasa (MIP) dan PT. Pipit Mutiara Jaya (PMJ). Bantuan tersebut diberikan langsung kepada Bupati KTT, Ibrahim Ali di Ruang Rapat Bupati, Kamis 26 Agustus 2021.
Bantuan barang tersebut terdiri dari 15 macam. Di antaranya beras 4 ton, oksigen 40 tabung, vitamin C 300 kotak, vitamin D 300 kotak, beras 8 karung (@25 Kg), beras 7 karung (@5 Kg), mi instan 6 dus, masker medis 200 kotak, handsanitizer 8 jeriken, disinfektan 25 liter, baju hazmat 5 pcs, multivitamin Calviplex 3 dus, sarung tangan medis 4 kotak, Paracetamol 2 kotak, Comvit C 2 kotak.
“Kami Tim Satgas Covid-19 telah menerima bantuan dari pihak perusahaan PT. Mandiri Inti Perkasa, memberikan bantuan berupa oksigen 40 tabung, kemudian ada beras sekitar 4 ton. Ada juga beberapa multi vitamin, dan lain-lainnya,” ujar Bupati Ibrahim Ali.
Orang nomor satu di Kabupaten Tana Tidung itu juga menyampaikan, hingga hari ini baru dua perusahaan yang memberikan bantuan. “Yang sudah memberikan bantuan sampai hari ini, PT. Pipit Mutiara Jaya (PMJ) dan PT. MIP,” ungkapnya.
Sebelumnya, PT. PMJ telah memberikan bantuan oksigen sebanyak 50 tabung dan 2 ton beras. “Bantuan-bantuan ini akan kita bagikan ke masyarakat kita yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) dan yang terpapar Covid-19,” kata Bupati Ibrahim Ali.
Soal beberapa perusahaan di Tana Tidung yang belum memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR), pria yang sebelumnya pernah menjabat Ketua DPRD KTT itu tidak mempersoalkan. Dia menyampaikan bahwa pihaknya hanya mengajak perusahaan membuka kesadaran untuk membantu. Mengingat perusahaan juga memiliki tanggung jawab CSR kepada masayarakat Tana Tidung.
“Tentunya kita tidak bisa memaksakan, jangan sampai menekan mereka. Tapi lebih pada mengajak saja, karena berbicara Covid-19 ini kan menjadi tanggung jawab kita semua ya,” tuturnya.(bn3)
Editor: M. Yanudin