DIKENAL GADIS YANG CERDAS DAN PUNYA RASA KEINGINTAHUAN TINGGI
Berparas imut nan manis, gadis yang tingginya 140-an centimeter ini memiliki kegemaran yang sangat tinggi akan literasi. Dia adalah Adinda Rahmadhani. Dengan usia yang masih muda, yakni 17 tahun, telah melahirkan karya yang sungguh luar biasa. Dengan jemari lentiknya, Ia sudah mampu merangkai kata demi kata dan mencetak tujuh buku dalam kurun waktu empat tahun.
=======
Endah Agustina, Benuanta.co.id
=======
ERA digital saat ini, memang banyak yang memiliki kemampuan dalam menulis. Namun tak banyak yang bisa merangkai dalam sebuah buku. Sebab kebanyakan remaja saat ini lebih banyak aktif dalam menulis di media sosial (medsos), namun belum untuk karya ilmiah.
Namun berbeda dengan Adinda Rahmadhani. Dia memiliki kemampuan dalam literasi. Hanya dalam waktu empat tahun, sudah tujuh buku yang berhasil disusun. Sungguh bukan waktu yang singkat untuk bisa menghasilkan karya luar biasa bagi generasi muda bangsa ini.
Selain kegemarannya membaca, remaja akrab disapa Dinda ini mengasah kemampuannya di bidang literasi tak luput dari pengalamannya belajar di Komunitas Taman Baca Masyarakat (TBM) dan Literasi Seni Anak Indonesia (LISAN).
Kepada benuanta.co.id, Dinda bercerita, buku yang telah dirangkai oleh tangan mungilnya berjudul Agent of Independent ini memakan waktu empat tahun. Lalu, Dinda bersama teman-teman Lisannya juga melahirkan sebuah buku Antologi berjudul Arti Merdeka, 9 Inspirasi Di Masa Pandemi, Kusut, Bumi Yang Panas, Sajak Peneduh Rasa dan Merajut Kata Untuk Bumi Paguntaka.
Siswi yang saat ini menempuh pendidikan di SMA Muhammadiyah ini pun berbagi pengalaman dan perjalanannya dalam membuat tujuh buku yang memuat tentang kehidupan sosial, masa depan, motivasi, alam dan berbagai unsur manfaat lainnya.
“Agent of Independent butuh waktu 4 tahun pembuatannya, tapi ada breaktime-nya satu tahun untuk riset juga, kemudian enam buku yang lain itu antologi buatnya bareng-bareng sama teman-teman dari Lisan,” ujar dia.
Dalam perjalanannya menyusun sebuah buku selama empat tahun, gadis yang memiliki hobi travelling ini membagikan suka duka perjuangan menyelesaikan satu buku spesial ini. Di tengah tumpukkan tugas sekolah dan pekerjaan rumah, Dinda dengan sabar dan optimis melalui segala riset, revisi penulisan dan membagi waktunya antara keinginan melahirkan sebuah buku dan menempuh pelajaran dengan baik di kelas.
Dinda melanjutkan ceritanya dengan penuh semangat, buku Agent of Independent ini ditujukan kepada kebebasan pelajar dalam memilih cita-cita dan mimpinya. Selain sebagai bentuk edukasi, buku ini juga berisi tentang pertukaran perasaan antara orang tua dan anak.
Buku itu, lanjut Dinsa, membaha tentang kebebasan seorang remaja dalam memilih cita-cita dan melangkah kedepannya gimana. Apalagi bagi seorang remaja yang dalam fase akhir pendidikan menengah atas dan menuju perkuliahan.
Di mana akan dihadapkan pada pilihan sekolah tinggi untuk meneruskan pendidikan, serta jurusan di kampus, tanpa campur tangan orang tua. “Tapi bukan berarti kita tidak butuh pertimbangan dari orang tua, itu butuh sekali, cuma ada orang tua yang bener-bener mendistrack anaknya, tapi kan kita pengin sekali-sekali memilih sesuai kemauan kita,” katanya.
Melihat anak didiknya berhasil menulis dan membuat sebuah karya buku, Founder sekaligus Pembina Komunitas TBM Lisan Tarakan, Enny Asrinawati mengakui Dinda adalah gadis yang sangat cerdas dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan suatu hal.
Diceritakannya, sifat pemberani Dinda tidak membuat ia padam saat mendapati revisi dari pembinanya ini. “Ya Dinda ini anaknya sangat cerdas, dia juga kreatif dan keingintahuannya sangat tinggi dan berani dalam mewujudkan apa yang dia mau. Dia tau bagaimana, kemana arahnya. Dia bisa,” jabarnya.
Kata Enny, gadis kelahiran Bumi Paguntaka-Sebutan Tarakan-itu memiliki sifat yang supel dan aktif. Sehingga tak heran ia disenangi oleh teman-teman di sekelilingnya. Sehingga tidak sulit mengajari Adinda Ramadhani yang dasarnya memang cerdas.
“Dia cerdas, daya tangkapnya bagus. Jadi kita kasih tahu koreksian apa dia bisa mengemas kembali dengan gayanya,” pungkasnya. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor: M. Yanudin