Indra Penciuman dan Perasa Hilang, Begini Anjuran Dokter Spesialis THT

benuanta.co.id, TARAKAN – Menghilangnya indra penciuman dan perasa semakin marak terjadi di kalangan masyarakat khususnya Kota Tarakan. Kondisi ini disebut sebagai gejala Covid-19, namun bisa juga disebut dengan gejala penyakit Anosmia.

Untuk diketahui, Anosmia merupakan penyakit yang menyebabkan penderitanya kehilangan indra penciuman dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya seperti merokok, efek samping pengobatan, sumbatan saluran pernapasan, atau lendir.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

Menanggapi maraknya penyakit tersebut di kalangan masyarakat, dokter spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT), dr. Priyanto Sp.THT-KL menganjurkan, terapi olfactory training merupakan cara paling baik jika terkena gejala Anosmia.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Hal Salah Kaprah soal Diabetes yang Diwariskan pada Anak

Olfactory training atau pelatihan penciuman adalah tindakan mengendus atau mengekspos diri sendiri secara teratur pada aroma yang kuat dengan tujuan untuk mendapatkan kembali indra penciuman.

“Saat ini terapi yang paling baik adalah olfactory training atau latihan menghirup wangi yang kuat atau menyengat,” ujar Priyanto kepada benuanta.co.id, Selasa (24/8/2021).

Priyanto menjelaskan, untuk steroid intranasal dan cuci hidung boleh diberikan, namun dianjurkan untuk hati-hati karena bisa saja menjadi media penularan dengan orang di sekitar ataupun keluarga.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Hal Salah Kaprah soal Diabetes yang Diwariskan pada Anak

Belum ada obat yang secara instan dapat mengobati atau menyembuhkan gejala penyakit Anosmia, herbal tertentu juga belum terbukti secara ilmiah.

Priyanto lanjut menjelaskan, karena anosmia datang dari perjalanan penyakit, mencegahnya menjadi agak sulit, karena sifat virusnya yang merusak sel pelindung atau sel-sel penopang sel olfactory.

Selain itu, tidak ada pantangan makanan jika terkena penyakit ini, karena makanan tidak berpengaruh, kecuali penderita mempunyai alergi dengan makanan tertentu.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Hal Salah Kaprah soal Diabetes yang Diwariskan pada Anak

Priyanto kembali menganjurkan step-step yang perlu diikuti masyarakat jika terkena atau merasakan gejala yang serupa. Pertama dengan latihan menghirup aroma minimal 4 macam aroma yang menyengat dan dikenal.

“Menghirup aroma menyengat dan dikenal masing-masing selama 20 detik, diulang beberapa kali selama 1 hari, setelah beberapa hari aroma juga dapat diganti dengan variasi lain,” tutupnya. (*)

Reporter : Matthew Gregori Nusa

Editor : Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *