benuanta.co.id, TARAKAN – Kondisi hilangnya sebagian kecil, hingga sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis atau learning loss memang sudah diprediksi akan terjadi pasca penutupan sekolah di seluruh dunia karena pandemi Covid-19.
Demi mengatasi dan meminimalisir hal ini, Komunitas Taman Baca Masyarakat (TBM) Literasi Seni Anak Indonesia (LISAN) Tarakan terus menggelar kegiatan berkaitan literasi.
Founder dan Pembina TBM Lisan Tarakan Enni Asrinawati, S.Pd., menerangkan bahwa ia dan timnya terus menumbuhkan karya di bidang baca dan tulis. Khususnya bagi muda-mudi yang saat ini tengah mencari kesibukan yang tentunya bermanfaat.
“Kami untuk menumbuhkan di dunia literasi juga memiliki karya tersendiri, dari karya itu lah kita bisa dikenal orang. Di komunitas ini kami mendorong teman-teman terus berkarya, paling tidak bermanfaat untuk dirinya sendiri dan kelak bermanfaat bagi pembacanya juga” ujar Enni Asrinawati saat ditemui benuanta.co.id, Minggu (22/8/2021) kemarin.
Enni mengkhawatirkan learning loss akan menimpa pada anak usia dini, lantaran tumbuh kembang anak perlu sangat diperhatikan. Oleh karena itu, TBM Lisan pun tetap membuka taman bacaan dengan waktu yang terbatas semasa pandemi.
“Jadi meskipun adanya pandemi, taman bacaan kami tetap buka meskipun jamnya kami kurangi. Kekhawatiran kami untuk learning loss itu seperti anak-anak yang sekelas SD yang tidak belajar di sekolah, itu merupakan kekhawatiran juga bagi kami, ” jelasnya.
Sementara itu, salah satu aktivis penulis, dr. Ari Yusnita mengatakan generasi muda saat ini sangat butuh dukungan dalam menciptakan karya literasi.
“Di masa pandemi seperti ini saya rasa itu juga menjadi wadah untuk mereka untuk tetap menulis supaya lebih banyak lagi, dan juga saya berharap penulis ini ada komunitasnya dan disupport oleh pemerintah” tandasnya (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Yogi Wibawa/Ramli