benuanta.co.id, TARAKAN – Isu di tengah masyarakat yang menyangka pasien sengaja dicovidkan dibantah satgas penanganan COVID-19 Kota Tarakan. Sebagian masyarakat memilih tidak mau berobat ke rumah sakit karena takut isu tersebut.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes membantah kabar yang menurutnya tidak benar tersebut. Pasalnya, penanganan pasien Covid-19 dilakukan dengan prosedur yang benar dan berbeda dengan pasien penyakit pada umumnya.
Selain mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes juga mengajak masyarakat bila mengalami kondisi kurang sehat, harap segera ke faskes terdekat.
“Masyarakat sebaiknya jangan takut berobat ke rumah sakit dan puskesmas. Bila sedang sakit berobatlah segera agar mengurangi resiko kematian. Yang kita takutkan itu apabila masyarakat alami flu, batuk dan demam dibiarkan selama berminggu-minggu baru berobat ke faskes, pas di Swab positif, eh meninggal,” imbau dr. Devi kepada benuanta.co.id pada Minggu, 15 Agustus 2021.
Menurut dr. Devi, manusia merupakan makhluk sosial dan potensi kontak erat itu dapat terjadi dimana saja.
“Kita bisa tertular dimana dan kapan saja kita tidak tahu. Kebetulan pada saat itu imunitas kita sedang turun akhirnya terlihatlah gejala demam, batuk, pilek dan saat diperiksa hasilnya positif Covid-19. Jadi kita (faskes) tidak pernah mengcovidkan orang, kasianlah kita juga lelah kok,” ungkapnya.
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan menekankan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Serta segera berobat ke fasilitas kesehatan apabila alami gangguan kesehatan terutama gejala demam, batuk dan pilek.(*)
Reporter : Kristianto Triwibowo
Editor: Ramli