Resmikan Baloi Adat Tidung, Ibrahim Ali Berharap Jadi Kiprah Positif Masyarakat

TANA TIDUNG – Dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan protokol kesehatan (Prokes) di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19, Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali meresmikan Baloi Adat Desa Tideng Pale Timur, Kecamatan Sesayap.

Bupati Ibrahim Ali mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berperan serta dan berpartisipasi dalam menyumbangkan tenaga, waktu dan pikiran demi terbangunnya balai adat ini.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1579 votes

“Sebagai kepala daerah, saya pun turut bangga dan merasa berbahagia dengan masyarakat Desa Tideng Pale Timur yang telah menunjukan geliat dan semangat kerja bersama dalam upaya menggali, melestarikan dan mencintai adat budaya tidung yang diwujudkan dalam bentuk pembangunan Baloi Adat Desa Tideng Pale Timur ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

Dalam proses pembangunan baloi adat ini, lanjut Bupati, secara tidak langsung telah membentuk rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan rasa persaudaraan di antara warga di Desa Tideng Pale Timur. Karena dalam pembangunannya tentu terdapat perencanaan yang melibatkan beberapa pihak untuk diskusi dan duduk bersama, bergandeng tangan mewujudkan harapan dan tujuan yang dicita-citakan.

Baloi adat yang telah terbangun ini, diharapkan Bupati dapat menjadi sarana yang memberikan kiprah positif bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat di Desa Tideng Pale Timur. Karena selain dapat digunakan sebagai gedung serba guna, gedung ini pula dapat diperuntukkan sebagai tempat untuk melaksanakan acara-acara adat dan menjadi wadah dalam bermusyawarah.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

“Saya menganggap, bahwa balai adat ini merupakan interpretasi dari rasa cinta akan budaya dan cerminan kita dalam upaya mempertahankan tradisi dan adat istiadat. Maka sudah sepantasnyalah menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk terus memelihara dan melestarikan bangunannya,” tuturnya.

Balai adat ini menjadi simbol khas kebudayaan dan indentitas adat Titung, menjadi salah satu produk kebudayaan yang melibatkan unsur dan nilai-nilai budaya Tidung yang dapat ditonjolkan dan dibanggakan.

Oleh sebab itu, Bupati mengimbau agar seluruh upaya pelestarian yang dilakukan ini, dapat terus terjaga dan terpelihara, jangan sampai luntur dan tergerus dimakan oleh lajunya perkembangan zaman.

Baca Juga :  Pelengsengan Pelabuhan Sebawang Mudahkan Pelayanan Kapal Feri

Unsur lembaga adat yang terlibat di dalamnya, juga harus mampu bersinergi dengan pemerintah, berjalan seiring sejalan, membentuk masyarakat yang cinta budaya, cinta daerah, bangga pada adat-istiadatnya, terpatri semangat dan rasa persaudaraan, sehingga terciptalah kehidupan bermasyarakatdamai dan amanseperti yang diharapkan.

“Teruslah maju menciptakan sumber daya manusia yang berdaya guna dan berkualitas, tetaplah melestarikan adat budaya yang berintegritas, dengan jaga dan jalin kerjasama yang terus diretas,” pesannya.

“Semoga balai adat ini menjadi berkah bagi kita semua, dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, menjadi simbol pemersatu suku Tidung yang semakin baik lagi,” imbuhnya.(*)

 

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *