Penjual Bendera Merah Putih dan Atribut HUT Kemerdekaan RI di Malinau Ngaku Sepi Pembeli

benuanta.co.id, MALINAU – Jelang HUT kemerdekaan RI ke-76 tahun di Malinau sepi peminat. Hal itu diungkapkan oleh para pedagang atribut kemerdekaan, yang mengaku kalau angka penjualan merosot jauh dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Situasinya masih sama dengan tahun lalu, masih bernuansa pandemi Covid-19. Tapi, dagangan bendera untuk hut kemerdekaan, sangat jauh sepi dibandingkan dengan tahun lalu yang masih ramai peminat,” kata Jajang salah satu pedagang bendera di Kabupaten Malinau.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2127 votes

Bahkan Jajang yang sudah berjualan atribut hut kemerdekaan hampir 1 dekade ini mengungkapkan, kalau penjualan atribut HUT kemerdekaan di tahun 2021 ini, merupakan penjualan terburuknya selama menjadi pedagang.

“Saya sudah jualan dari tahun 2012. Tapi di tahun inilah penjualan saya, jauh merosot tajam. Terkadang malah tidak ada yang beli saat 1 hari berjualan,” ujarnya lagi.

“Padahal kalau sudah masih tanggal segini saya pasti order lagi pesanan untuk dijual, kalau sekarang jangankan pesan lagi. Barang yang ada saja belum tentu laku dijual. Kalau dulu sehari bisa jual 40 bendera, kalau sekarang malah 1 atau 4 bendera saja,” tambahnya.

Meski di Kabupaten Malinau saat ini bupati telah mengeluarkan kebijakan untuk memasang 1 bendera untuk setiap warganya. Namun kenyataannya, hal itu tidak berpengaruh kepada peningkatan penjualan atribut hut kemerdekaan.

Menurut Jajang, sepinya penjualan atribut hut kemerdekaan di tahun 2021 ini, bukanlah disebabkan oleh pandemi Covid-19 ataupun kebijakan kepala daerah. Tetapi, karena konsumen lebih memilih untuk menggunakan atribut lama dari pada membeli atribut kemerdekaan yang baru.

“Tahun lalu pandemi juga tapi jualan malah sangat ramai, bahkan kantor-kantor Dinas disini pesan sama saya. Tapi, karena mungkin barang bekas yang sebelumnya masih bagus, jadi tahun ini masih dipakai lagi. Makanya, pedagang seperti saya jadi sepi pembeli,” tutupnya. (*)

Reporter: Osarade
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *