benuanta.co.id, BULUNGAN – Kebutuhan tabung oksigen di rumah sakit dan Puskesmas cukup tinggi, kerap terjadi kekosongan. Terlebih dengan banyaknya pasien yang terpapar Covid-19 yang butuh perawatan ekstra, maka membutuhkan tabung oksigen yang banyak.
Kondisi itupun terjadi di Bulungan yang kadang mengalami kekosongan tabung oksigen. Pemerintah Kabupaten Bulungan pun melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltara agar ketersediaan tabung oksigen tetap ada.
“Kita senantiasa melakukan komunikasi dan kemarin sudah saya laporkan kepada pak Gubernur, bahwa mendapatkan bantuan PKT Bontang untuk mengatasi kelangkaan tabung oksigen,” ungkap Bupati Bulungan Syarwani kepada benuanta.co.id, Senin 2 Agustus 2021.
Kata dia, kebutuhan tabung oksigen ini cukup besar, dari data 2 hari ada 59 pasien yang mendapatkan perawatan serius di ruangan isolasi rumah sakit, rata-rata menggunakan tabung oksigen 1 hari 1 tabung.
“Kalau dengan jumlah warga kita di rawat itu menggunakan 1 tabung maka bisa dikalikan jumlahnya berapa banyak yang dibutuhkan,” jelasnya.
Sementara di Bulungan tidak memiliki alat yang cukup untuk mengisi ulang tabung oksigen tersebut. Selama ini Rumah Sakit Soemarno Sosroatmodjo mendapatkan pasokan tabung oksigen dari Provinsi Kalimantan Timur.
“Kita mengambil dari Berau dan Bontang, karena kita tidak bisa isi ulang,” sebut mantan Ketua DPRD Bulungan ini.
Syarwani menuturkan tabung oksigen ini pun tak hanya digunakan di rumah sakit, tapi berbagi dengan 4 Puskesmas yang juga menangani pasien Covid-19. Ke 4 Puskesmas ini digunakan sebagai satelit rumah sakit.
“Ke empat Puskesmas ini yakni Puskesmas Pimping, Puskesmas Tanjung Palas, Puskesmas Bumi Rahayu termasuk Puskesmas Long Beluah kita droping tabung oksigen,” ucapnya.
“Ini kita kondisikan agar masyarakat yang terpapar dapat pasokan oksigen di 4 Puskesmas ini, kalau ditampung semua di rumah sakit maka kapasitasnya terbatas,” sambungnya.
Masih Syarwani, dirinya pun sudah memerintahkan kepada Direktur Rumah Sakit Soemarno Sosroatmodjo agar ruangan VIP dikosongkan untuk menambah ruangan isolasi perawatan bagi masyarakat terpapar Covid-19.
“Imbauan kita kepada pengusaha atau pedagang yang bergerak dalam penyediaan tabung oksigen jangan melakukan penimbunan. Karena saat ini situasi yang sangat sulit bagi kita semua, saya harap semuanya bisa memahami,” pungkasnya. (*)
Reporter : Heri Muliadi
Editor : Nicky Saputra